DESKJABAR - Pembunuhan Subang hingga sekarang masih saja belum terungkap, padahal sejak ditemukannya korban kasus Subang tersebut hingga Kini 11 April 2022 sudah hampir delapan bulan.
Masyarakat sudah tidak sabar untuk mengetahui siapa pelaku kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Namun Polisi pun memastikan bahwa pihaknya sedang kerja keras menemukan pelaku pembunuhan di Subang.
Pemerhati hukum dan praktisi hukum DR Heri Gunawan berpendapat kasus pembunuhan Subang ini memang perlu dicermati karena ada hal yang menjadi kendala besar bagi penyidik untuk mengungkap kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang tersebut.
Tersangka pembunuhan ibu dan anak di Subang masih sulit terungkap karena Polisi dari awal diduga sudah mengambil kesimpulan bahwa pelaku kasus pembunuhan Subang orang dekat.
Demikian diungkapkan pengamat hukum dan praktisi hukum, DR Heri Gunawan saat dimintai tanggapannya terkait kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang yang hingga hari ini Senin 11 April 2022 belum terungkap siapa tersangka maupun pelaku dalam kasus pembunuhan Subang ini.
Hingga kini kasus pembunuhan Subang tersebut sudah memasuki hampir delapan bulan sejak ditemukannya mayat Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu (Amel) di rumahnya pada 18 Agustus 2021.
"Tentang kasus Subang ya memang kalau melihat apalagi sekarang sudah bergulir 8 bulan saya pikir apa namanya memang ada hal yang yang menjadi kendala besar bagi penyidik untuk mengungkap kasus ini bukan saya bersuudzon atau apa tidak ini tidak percaya kepada penyidik kalau melihat kondisi seperti ini saya sangat sulit sekali untuk mengungkap perkara ini," ujar pengamat hukum Heri Gunawan kepada Tim DeskJabar, Senin, 11 April 2022.
Baca Juga: Kasus Subang Sulit Terungkap Karena Ada Kendala Besar? Begini Tanggapan Pakar Hukum Heri Gunawan
Hingga saat ini, menurut DR Heri Gunawan terkait kasus subang yang sudah bergulir delapan bulan ini ada kendala yang sangat besar yang dihadapi oleh penyidik, sehingga hingga kini masih belum terungkap kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang tersebut.
"Kita pemerhati hukum ini kalau sudah memproses seperti ini menjadi apa perhatian publik dan 8 bulan belum terungkap pasti ada suatu kendala yang sangat besar yang dihadapi penyidik. Apakah itu berkenaan dengan barang bukti. Apakah terkait dengan misalnya pelaku yang tidak diketahui, kalau memang kendalanya tidak besar atau tidak terlalu sulit, saya pikir terungkap kasus ini apalagi janji-janji dari dari Kapolda, janji Kapolres dari pendidik terutama dan pimpinan kepolisian yang akan mengungkapkan sebelum Ramadhan, sebelum akhir tahun," tutur Heri.
DR Heri Gunawan meragukan kalau kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang tersebut akan segera terungkap dalam waktu dekat ini.
"Tapi kalau melihat sudah 8 bulan sekarang statementnya juga berubah-ubah dari kepolisian gitu kan saya rada rada meragukan Apakah dalam waktu dekat ini akan terungkap mengingat ini juga sudah 8 bulan ini dari kasus pembunuhan itu," tutur Heri.
Terkait sketsa yang dikeluarkan dan disebar oleh polisi belakangan ini, DR Heri Gunawan memberi statement bahwa polisi belum menemukan pelakunya.
"Seperti yang sudah saya ststemenkan ke beberapa media kalau penyidik melakukan sketsa berarti penyidik belum mengetahui pelakunya, tidak mungkin kalau sudah mengetahui pelakunya bikin sketsa, atau pelakunya itu di antara para saksi-saksi yang sudah berapa belas kali diperiksa, tidak mungkin mengeluarkan sketsa, jadi saya pernah menggunakan teori jangan-jangan ini ada pelaku yang memang harus terungkap dulu eksekutornya baru terungkap dalangnya," tutur Heri.
DR HEri Gunawan melihat bahwa kendala yang dihadapi penyidik untuk mengungkap kasus Subang ini adalah menemukan pelaku eksekutornya.
"Mungkin saat ini saya melihat penyidik kepolisian itu kesulitan untuk mengungkapkan eksekutornya, itu yang jadi kendala," tutur Heri.
Menurut DR Heri Gunawan, sepanjang eksekutornya tidak terungkap maka dalangnya tidak terungkap.
"Kalau eksekutornya belum terungkap ya bisa saja dalangnya ada disekitar korban, tetapi mengungkapnya itu harus lewat pelaku eksekutornya, karena kalau langsung di bypass kayaknya penyidik tidak mempunyai bukti yang cukup kuat, kecuali mendapatkan pelaku eksekutornya," tutur Heri.***