Menguak Kasus Subang, Temuan Sidik Jari di Pintu dan Mobil, Milik Siapa? Sumy Hastry: Berkat Kegigihan INAFIS

4 April 2022, 11:10 WIB
Mobil Toyota Alphard yang bagasinya menjadi tempat penyimpanan kedua jenazah korban pembunuhan, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu, di halaman rumah di Jalancagak, Subang, 18 Agustus 2021. Tim Inafis diduga menemukan sidik jari di bodi dan pintu mobil. /YouTube SUBANG HIJAU (JACK)/

DESKJABAR - Memasuki Ramadhan 2022, tim penyidik Polda Jabar masih bekerja keras menyidik kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang untuk mengungkap tersangka pelakunya.

Dalam perkembangan terbaru, Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo mengungkapkan bahwa penyidik dari Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) terus melakukan penyelidikan untuk mencocokkan setiap temuan yang ada untuk mengungkap pelaku.

Hal itu berkaitan dengan target Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana pada 19 Maret 2022 yang menegaskan bahwa pengungkapan kasus Subang sudah mengarah ke tersangka dan akan menjadi kado bulan puasa.

Baca Juga: KASUS SUBANG TERBARU, Misteri BMW di Rumah TKP Kasus Subang Terungkap, Ini Alasan Tidak Bisa Diambil

Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, penyidik sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di sepuluh tempat.

"Kita cuma bisa update terkait progres yang sudah dilakukan, seperti tambahan saksi yang diperiksa sudah 121 orang, TKP ada 10," ujar Ibrahim Tompo saat dihubungi wartawan melalui telepon, Sabtu, 2 April 2022.

Hasil olah TKP di 10 lokasi itu, kata dia melanjutkan, masih diolah penyidik dan belum bisa dibuka untuk publik.

"Yang jelas semua data itu akan dirangkai penyidik. Apabila nanti sudah ada penetapan tersangka, baru kami infokan," kata Ibrahim Tompo.

Sekitar empat bulan lalu, pakar forensik Kombes Pol Dr dr Sumy Hastry pernah mengungkapkan kabar mengejutkan terkait kasus Subang, berupa temuan sidik jari di beberapa tempat di TKP.

Informasi tersebut terungkap dalam video berjudul 'Bareng Anjas di Thailand X dr. Hastry Forensik : Dibalik Autopsi Amel dan Bu Tuti di Kasus Subang' yang tayang di kanal YouTube Denny Darko, pada Selasa 23 November 2021.

Baca Juga: EKSKLUSIF Kasus Subang, 6 Bulan Lebih Hidup Terlunta-lunta, Rohman Hidayat Ungkap Permintaan Yosep

Saat itu, Sumy Hastry membeberkan soal temuan sidik jari di beberapa tempat berkat kegigihan tim Indonesia Automatic Finger Print Identification System atau Inafis Polri.

Pada kesempatan itu, Anjas menanyakan soal temuan sidik jari dan mengaitkannya dengan kondisi Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang basah karena ada siraman air di mana-mana.

Sumy Hastry pun mengungkapkan bahwa tim penyidik Inafis Polri dengan kegigihannya berhasil mengumpulkan sidik jari dari TKP.

"Temen-temen Inafis bisa dapat di sekitar tembok yang kering, pintu masuk, pintu keluar, di mobil," ujarnya.

Menurut dr Sumy Hastry, kendati pintu mobil ada bekas dibersihkan, tetapi polisi masih bisa menemukan sidik jari.

Kendati Sumy Hastry tidak menyebutkan mobilnya, besar kemungkinan mobil tersebut adalah Toyota Alphard yang bagasinya menjadi tempat menyimpan jenazah Tuti Suhartini dan anaknya, Amalia Mustika Ratu alias Amel.

"Karena mungkin waktu membersihkannya cepat-cepat Mas Anjas," ujar dr Sumy Hastry.

Sumy Hastry pun menekankan agar ke depan, mengamankan TKP kasus pembunuhan sangat penting.

Baca Juga: Rumah TKP Kasus Subang Jadi Rumah Hantu? Dijual atau Ditempati? 6 Bulan Tak Bisa Pulang, Ini Keinginan Yosep

Sumy Hastry pun mengonfirmasi bahwa polisi tidak menemukan sidik jari di tubuh jenazah Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu alias Amel Subang.

Pelaku diduga membersihkan sidik jari

Seperti diberitakan DeskJabar.com, setelah terjadi pembunuhan Subang pada 18 Agustus 2021, polisi yang masuk TKP mendapati lantai rumah dalam keadaan basah.

Pelaku diduga berusaha membersihkan sidik jari termasuk di tubuh korban Tuti dan Amel  dengan cara memandikan mereka, sebelum jenazahnya ditaruh di bagasi mobil Alphard.

Demikian pula bodi mobil Alphard juga dibersihkan oleh para pelaku dengan air untuk menghilangkan jejak sidik jari.

Meski mobil sudah dibersihkan, menurut dr Sumy Hastry, karena dibersihkan secara terburu-buru sehingga di beberapa bagian mobil masih ditemukan sidik jari.

Sumy Hastry menilai pelaku kejahatan semakin pintar dalam menghilangkan jejak-jejak, karena semua orang mudah mengakses forensik di internet, untuk mempelajari cara menghilangkan alat bukti.

Denny Darko melontarkan kemungkinan bahwa saat orang mengerti soal forensik, mereka bisa saja melakukan framing terhadap orang-orang tertentu.

Baca Juga: BABAK AKHIR KASUS SUBANG, Keterangan Yosep Sudah Final, Yoris Siap Dipanggil Tim Penyidik 1-2 Hari Ke Depan

Menanggapi itu, dr Sumy Hastry menjelaskan bahwa tim penyidik selain mencari bukti dari autopsi jenasah juga mem-profile dengan psikologi forensik, detektor kebohongan, dsb.

"Itu kan bisa sebagai alat bukti untuk keterangan ahli. Bahkan ada juga ahli poligraf untuk mengamati karakter tulisan. Jadi, kepolisian juga didukung oleh tim forensik yang menyeluruh," tutur dr Sumy Hastry.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Wawancara YouTube Denny Darko

Tags

Terkini

Terpopuler