KASUS SUBANG TERKINI, Banyak Saksi yang Ketakutan Akhirnya Buka Suara, Uang Pak Kades Buat Apa?

21 Februari 2022, 19:39 WIB
Kasus Subang terkini, saksi yang ketakutan kini berani buka suara / YouTube Freddy Sudaryanto Sport

DESKJABAR – Meski Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana memastikan akan segera mengumumkan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, namun tetap saja publik penasaran kapan akan diumumkan.

Kasus Subang terbaru yang cukup menarik adalah soal keterangan Kabid Humas Polda Jabar soal penambahan jumlah saksi baru dalam upaya pengungkapan kasus yang terjadi pada 18 Agustus 2021.

Siapakah saksi baru yang dipanggil untuk pengungkapan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang tersebut? Bisa jadi, saksi tersebut adalah saksi dulu yang ketakutan.

Baca Juga: Minuman Tradisional Penguat Imun di Masa Covid-19 Omicron, Budhe Endah: Meredakan Batuk & Gatal di Tenggorokan

Baca Juga: DETIK AKHIR KASUS SUBANG: Pelaku Sudah Diketahui, Geraknya Terus Dipantau, Janji Kapolda Segera Terbukti

Baca Juga: OBAT Isoman dan VITAMIN untuk Pasien Corona OMICRON, Bisa Didapat Secara GRATIS, Ini Panduannya

Namun, sejalan dengan waktu, saksi yang ketakutan itu sekarang berani memberikan keterangan kepada tim penyidik di Polda untuk pengungkapan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang.

Akademisi dari Thailand, Anjas menyoroti soal penambahan saksi baru di kasus Subang tersebut.

Analisa tersebut dikemukakan dalam kanal Anjas di Thailand dengan judul “SAKS1 NGAKU KENALI PELAKU KASUS SUBANG TAPI TAK DIPERCAYA ??” yang tayang pada Senin, 21 Februari 2021.

Menurut Anjas, saksi menjadi penting  karena saksi termasuk salah satu dari 5 alat bukti. “Yang unik adalah keterangan Kadiv Humas Polda Jabar terbaru soal saksi yang semula jumlahnya 69 saksi sekarang total sudah lebih dari 100,” ujarnya.

Dari jumlah saksi baru yang dipanggil tim penyidik di Polda Jabar, Anjas menduga ada dugaan dua macam saksi.

Pertama adalah bahwa sebenarnya ada banyak saksi yang bisa memberikan keterangan valid soal kasus Subang, karena mereka tak ada kepentingan tetapi justru takut memberikan keterangan karena banyak pemberitaan di media massa.

Kedua, adalah pernyataan Kepala Desa Jalancagak, Indra Zainal, dalam wawancara di Youtube Subang Hijau yang tayang pada 16 Desember 2021, bahwa adik kandung Yosef, Mulyana dan Indra Zaenal memberikan uang makan kepada saksi yang dipanggil tim penyidik kasus Subang.

Baca Juga: 5 Cara Penularan Omicron dan 5 Ciri Kena Omicron, Nomor 4 Sering Dilakukan, BERNYANYI Bisa Tularkan Omicron

Baca Juga: Ada Gejala OMICRON, Berapa Hari Sampai Aman Tak Menulari Orang Lain? Ini TANDA dan CIRI Boleh Bersosialisasi

Saksi ketakutan buka suara

Anjas menduga dari lebih dari 30 saksi baru yang dipanggil tim penyidik adalah merupakan bagian dari saksi-saksi hasil pengembangan di awal-awal kasus Subang.

Menurut Anjas, saksi ini dinilai sebenarnya valid karena tidak punya kepentingan dan tidak kenal dekat dengan korban kasus Subang. Namun kemungkinan karena ada ketakutan untuk melaporkan kepada pihak kepolisian, akhirnya dipendam.

Di antara saksi kategori ini, menurut Anjas, adalah penjual nasi goreng yang sempat jadi pembahasan. Penjual nasi goreng ini terkait dengan foto nasi goreng yang ditunjukkan tim penyidik kepada saksi Yosef.

Ketika itu hasil olah TKP, di meja makan terdapat bungkusan nasi goreng.  Foto nasi goreng di meja makan tersebut kemudian ditunjukkan oleh tim penyidik kepada Yosef saat diperiksa.

Penunjukan foto dimaksudkan untuk mengetahui kebiasaan atau profiling almarhum Tuti dan Amel jika makan nasi goreng yang dibeli dari luar.

“Saksi tukang nasi goreng inilah yang diduga awalnya ketakutan karena takut identitas dirinya dan keluarganya diketahui,” tuturnya.

“Tapi sekarang sudah mau memberikan keterangan karena ada jaminan dari tim penyidik bahwa identitas dirinya dan keluaranya akan tetap dijaga kerahasiaanya,” lanjut Anjas.

 Baca Juga: Menag Yaqut Cholil Qoumas Terbitkan Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala

Selain tukang nasi goreng, menurut Anjas, yang kemungkinan besar ada saksi lain yang tak mamu memberikan keterangan karena merasa ketakutan identitasnya terbuka yang justru dikhawatirkan jadi boomerang bagi dia dan keluarganya.

Saksi yangdimaksud, di antaranya ada sejumlah saksi yang mengirim beberapa informasi kepada Anjas melalui Instagram.

Saksi tersebut, di antaranya adalah warga yang memberitahu Anjas di awal kasus soal titik koordinat terakhir HP Samsung Amel yang hilang. Saat itu, komunikasi terakhir di HP tersebut ada sekitar pukul 7.15 WIB pada tanggal 18 Agustus 2021, setelah kejadian pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Orang tersebut memiliki kemampuan melacak BTS HP seseorang, dan setelah melakukan pengecekan ke lapangan, warga tersebut menyatakan bahwa pada jam itu titik koordinat HP Samsung milik almarhum Amel, berada di antara pertigaan Jalancagak dengan kantor Polsek Jalancagak.

“Ada seseorang yang berikan titik koordinat saat pagi hari di tanggal 18 Agustus 2021. Kenapa orang tersebut tidak mau berikan keterangan ke tim penyidik. Apakah karena ketakutran atau ada faktor-faktor lainnya,” ujar Anjas.

Untuk itu, Anjas meminta kepada warga sekitar TKP yang memiliki info penting terkait kasus Subang, untuk segera melaporkannya ke tim penyidik di Polda Jabar dan jangan ada kekhawatiran data-data saksi akan dibeberkan tim penyidik.

Baca Juga: Begini 6 Cara Mencegah Anak-anak Terpapar Omicron, Nomor 6 Sering Diabaikan

Pak Kades berikan uang kepada saksi

Dugaan kedua saksi baru yang dipanggil adalah saksi terkait pernyataan Kepala Desa Jalancagak, Indra Zainal, dalam kanal YouTube Subang Hijau yang tayang pada 17 Desember 2021.

Kades Jalan Cagak Subang, Indra Zainal menyebutkan alasan pemberian uang yang dilakukan Mulyana dan dirinya kepada para saksi, sebagai bentuk perhatian kepada para saksi sebagai warga jalan Cagak Subang yang bersedia memberikan kesaksian.

“Inilah salah satu upaya kami untuk membantu pihak penyidik adalah mengantar para saksi, tidak saja kepada Yoris dan Danu. Semua saksi diantar oleh mobil desa, karena mereka warga saya,” ujar Kades Indra Zainal.

“Malah saya pun oleh pihak pak Mul (Mulyana) dikasih uang untuk para saksi. Malah ada saksi-saksi yang kemudian oleh Pak Mulyana pun dikasih langsung uang buat makan, kan mereka diperiksa seharian,” ujar Kades menambahkan.

Kades Indra Zainal menuturkan para saksi yang mendapat panggilan dari polisi untuk dimintai keterangannya dalam kasus pembunuhan Subang, semua para saksi diantar dengan mobil desa ke Polres Subang.

Baca Juga: 3 Syarat Bikin SIM Mobil dan Motor. Persyaratan Pemohon SIM Yang Berlaku

Menurut Anjas, bisa saja kemudian saksi tersebut karena sungkan telah diberi uang dan diantar menggunakan mobil desa saat diperiksa, akhirnya tidak memberikan keterangan yang sedalam-dalamnya.

Namun, Anjas menilai secara pribadi apa yang dilakukan Kades Jalancagak Indra Zainal tidak ada indikasi penyuapan.

Sebab, menurutnya, karena isu ini dimunculkan sendiri oleh Kepala Desa Indra Zainal. “Kalau memang untuk menyuap, buat apa dia harus menyampaikannya ke YouTuber,” ujarnya.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: YouTube Anjas di Thailand YouTube Subang Hijau

Tags

Terkini

Terpopuler