DESKJABAR – Mencari pembunuh ibu dan anak di Jalancagak Subang, mengapa kuburan Tuti dan Amalia seperti ini, bentuknya berbeda dibandingkan makam lain.
Sampai lewat keempat, Senin, 20 Desember 2021, belum terungkapnya kasus pembunuhan terhadap ibu dan anak ini, bentuk kuburan korban masih terdiri batu.
Mungkin ada yang bertanya-tanya, mengapa kuburan Tuti dan Amalia bentuknya menggunakan serpihan batu.
Makam Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) di pemakaman Istuning Jalancagak, tampak berbeda dibandingkan berbagai kuburan di sekelilingnya.
Baca Juga: MENGUNGKAP Kasus Pembunuhan di Jalancagak Subang, Teori Konspirasi : Ada Apa di Yayasan ?
Sebagian netizen yang melihatnya ada yang penasaran, mengapa “hiasan” kedua kuburan itu terbuat dari serpihan batu.
Ada yang mengira-ngira, apakah ini merupakan penanda kuburan orang meninggal karena tewas karena pembunuhan ?
Adalah YouTuber Heri Susanto yang rupanya mengetahui sejak awal soal kuburan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu tersebut.
Heri Susanto menyebutkan, sebenarnya kuburan kedua korban, oleh keluarganya sudah direncanakan akan digunakan porselen.
Baca Juga: MULAI TERUNGKAP Kasus Pembunuhan di Jalancagak Subang, Bisa Diselidiki dari Sosok Yayasan
Gambaran awal mengapa makam Tuti dan Amalia tersebut, terlihat pada YouTube Heri Susanto, “Donasi Batu Alam Untuk Pondasi Makam Kedua Alm | Heri Susanto,” diunggah 28 September 2021.
Dari tayangan itu, tampak bahwa diberikannya penanda berupa batu lempeng di kubura Tuti Suhartini dan Amalias Mustika Ratu itu adalah donasi dari Heri Susanto.
Tampak saat serpihan-serpihan batu itu dipasang pada makam Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu, disaksikan lansung Kepala Desa Jalancagak, yaitu Indra Zainal, serta Yoris yang merupakan anak Tuti dan kakak Amalia.
Tampak asalnya makam Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu yang baru dikuburkan, masih tanah sepenuhnya dengan penanda pohon hanjuang.
Kemudian oleh Heri Susanto di sekelilingnya diberi penanda serpihan batu, sampai seperti sekarang terlihat.
Usai pemberian penanda dari batu tersebut, pihak keluarga mengatakan berterima kasih atas donasi batu-batu serpihan untuk kedua kuburan itu.
Pihak keluarga menyatakan menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu kepada polisi.
Diketahui, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu yang merupakan ibu dan anak, masing-masing adalah bendahara dan sekretaris yayasan tersebut, ditemukan tewas pada rumah sekaligus kantor yayasan di Jalancagak, Subang, 18 Agustus 2021.
Baca Juga: DETIK-DETIK PENGUNGKAPAN Kasus Pembunuhan di Subang, Kepala Sekolah Diduga Banyak Mengetahui
Mayat Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu ditemukan dalam bagasi mobil Toyota Alphard yang berada di garasi rumah itu.
Soal Yayasan Bina Prestasi Nasional yang mengelola SMP dan SMKS Nasional, banyak yang menduga-duga menjadi latar belakang kasus pembunuhan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23).
Ada pun rumah TKP kasus pembunuhan itu, merupakan sekaligus kantor Yayasan Bina Prestasi Nasional yang menaungi dua sekolah di Serangpanjang Subang.
Tuti Suhartini adalah istri tua dari Yosep, dan Amalia Mustika Ratu adalah anak dari Yosep.
Yosep adalah pendiri Yayasan Bina Prestasi Nasional yang mengelola SMP dan SMKS Nasional di Serangpanjang, dimana pria itu diketahui juga salah seorang atlet golf andalan Kabupaten Subang.
Ada pula Yoris yang merupakan ketua yayasan, yang merupakan anak dari Yosep. ***