UPDATE Pembunuh Ibu dan Anak di Subang TERBARU: Mengejutkan PELAKU PAHAM FORENSIK, Ini Kata dr Hastry...

5 Desember 2021, 12:20 WIB
Ahli forensik dr Sumy Hastry Purwanti di kanal YouTube Denny Darko, membeberkan sosok pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang yang menewaskan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu alias Amel. /Kolase YouTube Denny Darko dan YouTube Indra Zainal Chanel/

DESKJABAR - Ada fakta mencengangkan yang diungkapkan oleh ahli forensik Mabes Polri, Kombes Pol DR dr Sumy Hastry Purwanti mengenai penyebab mengapa pengungkapan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang lambat.

Ternyata, menurut  dr Hastry --demikian ia dipanggil-- itu karena pelaku sangat  paham ilmu forensik. Ini dibuktikan dengan minimnya jejak pembunuhan dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang yang merenggut nyawa Ny. Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu alias Amel.

Sosok pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang diduga kuat sosok yang sangat berhati-hati dan waspada. Demikian ditegaskan dr. Hastry dalam perbincangannya di kanal Youtube milik Denny Darko yang tayang 23 November 2021 lalu dan dilihat DeskJabar.com Minggu 5 Desember 2021.

Baca Juga: BIKIN AIR MATA MELELEH, Jenazah Seorang Ibu Gendong Bayi Ditemukan Tertimbun Lahar Gunung Semeru

Baca Juga: KRONOLOGI NOVIA WIDYASARI: Inilah Beberapa Catatan Mengharukan Sebelum Bunuh Diri

Baca Juga: BIKIN BERGETAR Ancaman Kapolri Listyo Sigit atas Kasus Novia Widyasari yang Bunuh Diri Disamping Makam Ayahnya

Hastry mengungkapkan, bahkan di jenazah Tuti dan Amalia sudah tak ditemukan sidik jari. Sidik jari di jenazah Tuti dan Amalia alias Amel hilang karena lebih dulu dibersihkan oleh pelaku. Kondisi jenazah Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu alias Amel saat ditemukan di dalam bagasi mobil sudah bersih.

Menurut Hastry, sidik jari dalam tubuh bisa hilang jika dibersihkan dengan sabun. Hastry meyakini, yang tahu persis bagaimana cara menghilangkan jejak sidik jari dalam tubuh dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang adalah orang yang memang ahli atau mengetahui forensik.

Apa yang dilakukan pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang dengan membersihkan (memandikan?), jenazah korban Tuti dan Amalia, kata dr. Hastry, sudah jelas maksudnya untuk menghilangkan jejak

Selain sudah membersihkan dan memandikan jenazah keduanya sebelum dimasukkan ke dalam mobil Alphard, ungkap Hastry, pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang juga mengelap sejumlah tempat di tempat kejadian perkara (TKP), termasuk setir mobil dan pintu-pintu.

Atas dasar itulah,  dr Hastry berkesimpulan jika pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang memiliki ilmu pengetahuan luar biasa dan sangat paham dunia forensik. Mengetahui ilmu foresnik dimungkinkan, jelas Hastry, karena saat ini sangat mudah mengakses pengetahuan tentang forensik melalui internet.

Meski demikian, dr. Hastry mengungkapkan, tidak ada  kejahatan yang sempurna. Tim Inafis Mabes Polri dan Polres Subang masih bisa mendeteksi sidik jari pembunuh ibu dan anak di Subang di tembok yang kering, pintu masuk, pintu keluar, dan di mobil.

Baca Juga: Gak Nyangka! Inilah Curhatan Novia Widyasari Sebelum Ditemukan Meninggal Bunuh Diri Disamping Makam Ayahnya

Baca Juga: Misteri Gunung Semeru Erupsi, 7 Tempat Angker dan Indah: Danau Ranu Kumbolo, Tanjakan Cinta, Sampai Blank 75

"Bisa ditemukan, mungkin waktu membersihkan cepat-cepat. Kemarin saya dapat, sidik jari di sekitar mobil, di rumah juga," ujar dr Hastry.

Meski sedikit, jelas Hastry, petunjuk yang didapat dianggap sudah cukup kuat untuk menjadi alat bukti yang bisa menjerat tersangka pembunuh ibu dan anak di Subang. Karena kepolisian didukung oleh tim forensik yang terdiri daeri berbagai disiplin ilmu.

Kata dr Hastry, untuk lebih menguatkan ke arah penunjukkan tersangka pembunuh ibu dan anak di Subang, bukti yang didapat itu dipadukan dengan  alat bukti lainnya seperti hasil tes lie detektor, psikologi forensik hingga ilmu grafologi.

Lebih lanjut Hastry menjelaskan, pemeriksaan forensik yang dilakukannya dalam  kasus pembunuh ibu dan anak di Subang sebenarnya sudah rampung dan apa yang menjadi temuannya sifatnya mutlak.

Menurut dr. Hastry, ada beberapa petunjuk penting yang bisa membawa polisi untuk menentukan siapa dalang pembunuh ibu dan anak di subang.

Puntung rokok

Petunjuk itu, antara lain Hastry menyebut adanya puntung rokok yang banyak ditemui di TKP pembunuh ibu dan anak di Subang, tepatnya di Kampung Ciseuti, Jalancagak.

Dikatakan dr. Hastry, untuk mengungkap DNA yang ditemukan di puntung rokok dibutuhkan satu bulan. Ini disebabkan karena penyidik harus mencocokkan DNA itu dengan waktu kematian korban pembunuh ibu dan anak di Subang.

"Itu yang sulit karena harus kita ulang lagi, kita bandingkan dengan properti atau sisa-sisa rokok yang lain. Karena rumah itu banyak didatangi orang-orang dari yayasan. Oh... yang baru itu DNA siapa, sesuai gak dengan waktu kejadian, dengan waktu kematian? Jadi lamanya di situ," terang  Hastry.

Baca Juga: KODE REDEEM FF 5 Desember 2021, Kode Redeem FF 1 Menit yang Lalu, Reward FF: KEREN ada M1887 SG 2 Ungu...

Baca Juga: KODE REDEEM FF 1 Menit yang Lalu 5 Desember 2021: FF11HHGCGK3B, Klaim Pumpkin Warrior & Vandal Revolt Weapon

Namun begitu, kata Hastry, pihaknya memastikan sudah menemukan petunjuk penting kasus pembunuh ibu dan anak di Subang ini karena sudah diteliti dan diperiksa secara detil di laboratorium forensik di Jakarta.

Dari pentunjuk rokok pula, ungkap Hastry, bisa dijadikan pintu untuk mengungkap calon tersangka kasus pembunuh ibu dan anak di Subang dilihat dari caranya dia menghisap rokok.

Pada identifikasi puntung rokok, jelas Hastry bisa diketahui bagaimana profil orangnya. Menurutnya, profile yang merokok itu berbeda-beda setiap orangnya. Ada yang habis sampai satu batang rokok, ada juga yang hanya habis tiga perempatnya saja. Kemudian bisa diamati dari cara memegang rokoknya.

"Kita juga bisa profile dari saksi-saksi ini. Bagaimana dia memegang rokok, bagaimana dia menghabiskan rokok, itu bisa dihabiskan ternyata berbeda-beda. Nanti bila sewaktu-waktu diumumkan (tersangka), memang cara merokoknya seperti itu," kata dr. Hastry.

Diungkapkan, dari puluhan saksi yang merokok telah menjadi bahan identifikasinya. Orang perorang diprofile dan dicatat secara teliti. Orang itu merokok, bagaimana cara pegang rokoknya, bagaimana kebiasaan menghabiskannya dan merknya apa, semua sudah ada rekamannya.

Kronologis kejadian

Sekedar mengingatkan,  kasus pembunuhan Subang atau pembunuh ibu dan anak di Subang yang meminta korban jiwa Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu alias Amel  (23) itu cukup menggegerkan karena tergolong sadis.

Jasad Tuti (ibu) dan Amalia (anak) ditemukan sudah tak bernyawa penuh darah di dalam bagasi mobil Toyota Alphard milik korban yang diparkir di halaman rumahnya di Kampung Ciseuti, Kecamatan Jalan Cagak. Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Baca Juga: KENAPA Ya, Pelatih Persib Bandung Robert Alberts Tidak Senang Usai Persib Kalahkan Madura United FC

Baca Juga: Gun Skin M1014 Green Flame Draco FF Keren, Yuk Klaim Kode Redeem Free Fire Garena Terbaru 5 Desember 2021

Adalah Yosef --belakangan disebut netizen sebagai Yosef Subang-- suami Tuti sekaligus ayah Amalia, yang pertama kali mengetahui dan menemukannya pada Rabu 18 Agustus 2021. Saat itu, Yosef Subang baru datang  ke rumah itu sehabis menginap di rumah istri mudanya.

Kronologisnya, saat hendak masuk rumah, ternyata sudah berantakan dan penghuni rumah Tuti dan Amalia tidak ditemukan. Lalu Yosef Subang bergegas menuju kantor polisi untuk melapor.

Tak lama kemudian, Yosef Subang  bersama polisi akhirnya mayat kedua korban ditemukan di dalam bagasi mobil Alphard dengan keadaan bertumpuk.

Beberapa hari kemudian, polisi memastikan jika korban Tuti dan Amalia meninggal dunia karena ada yang membunuh.

Hingga hari ini, Minggu 5 Desember 2021 atau sudah berjalan bulan keempat sejak kejadian, kasus pembunuhan Subang atau pembunuh ibu dan anak di Subang belum terungkap juga.

Polisi masih terus berupaya keras mengumpulkan, mencocokan dan menganalisa bukti-bukti yang didapat di lapangan.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Berbagai Sumber YouTube Denny Darko

Tags

Terkini

Terpopuler