Terbaru, PELAKU BEGITU PROFESIONALl, Kasus Pembunuhan Subang, Ada STRATEGI KHUSUS Polisi Ungkap Kasus Ini

4 Desember 2021, 16:35 WIB
Rumah TKP pembunuh ibu dan anak di Subang yang menewaskan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu. Pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang /Google Maps

DESKJABAR - Hari ini kasus pembunuhan ibu dan anak di subang dengan korban Tuti Amalia dan Amel Mustika Ratu, sekarang sudah memasuki waktu yang krusial yang sebentar lagi akan diumumkan otak pelaku pembangunan di Subang ini.

Ada satu pertanyaan dalam masyarakat, yaitu, mengapa hingga sekarang penyidik belum juga menetapkan tersangka dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang? Atau ada strategi khusus yang dilakukan polisi sehingga polisi masih belum mengungkap kasus Pembunuhan Ibu Dan Anak di Subang ini.

Analisa terbaru Anjas di kanal Youtube Anjas di Thailand, pada hari Jumat, 3 Desember 2021, Anjas menduga ada 4 alasan mengapa sampai sekarang kepolisian seperti kesulitan untuk mengungkap tersangka kasus pembunuhan Subang tersebut.

Baca Juga: TERBARU DI KASUS SUBANG : Algojo Amel, Tuti Bermotif Duit Besar? Ini Jawaban Menohok Kapolda Jabar Soal Saksi

Baca Juga: DETIK AKHIR KASUS SUBANG: Tak Butuh Pengakuan, HP Anak Mimin Istri Muda Yosef Dikroscek dengan BAP, HASILNYA?

"Apakah pelaku sebegitu profesional atau penyidiknya kurang begitu lihai? Untuk menjawab ini, aku tidak bisa. Faktanya sudah lebih dari tiga bulan tersangka kasus pembunuhan Subang belum juga diumumkan oleh kepolisian," ujar Anjas.

Anjas menduga, ada empat alasan mengapa pengungkapan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ini terlihat sangat sulit dan berlarut-larut.

Pertama, ada pemeriksan saksi sampai belasan kali kepada penyidik. Dalam pemeriksan berkali-kali itu bisa saja ada saksi yang saling tuduh dan memberikan keterangan yang berubah-ubah.

Adanya keterangan saksi yang selalu berubah-ubah itulah, kata Anjas melanjutkan, yang membuat pemeriksaan kasus pembunuhan Subang menjadi lama.

Penyidik menjadi tidak percaya 100 persen harus melakukan cross check dengan berbagai alat bukti. Semakin banyak keterangan yang berubah, semakin banyak juga hal yang harus di-cross check oleh penyidik.

Kedua, ada keterangan saksi yang tidak masuk akal atau ada dugaan kebohongan. Ada beberapa saksi yang saat berbicara di media masa kemudian diralat lagi oleh saksi.

"Di media massa saja diralat, apa kabar dengan di BAP. Pasti tim penyidik pusing tiba-tiba BAP berubah, dan makan waktu panjang untuk mengetahui mana yang benar dan mana yang framing," ujar Anjas.

Ketiga, tidak menutup kemungkinan adanya tersangka dalam hal ini pelaku mengetahui pengetahuan cara menghilangkan jejak di jasad, jejak digital, dan CCTV.

"Dia bukan ahli forensik, namun punya perencanaan yang baik. Ini jelas-jelas pembunuhan berencana," ujar Anjas.

Keempat, ada dugaan juga, mengapa tim penyidik kesulitan melakukan cross check jejak HP Korban atau digital seperti BTS, laboratorium, BAP karena kemungkinan pelakunya hadir saat eksekusi korban pada tanggal 18 Agustus 2021, tetapi tidak membawa HP.

Karena, kalau membawa HP, posisi dan titik-titik koordinatnya bisa diketahui dengan melacak HP dia menggunakan BTS.

Meskipun demikian tapi polisi sudah mengantongi nama pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang ini, mungkin polisi punya strategi khusus untuk mengungkap kasus Subang ini.

Jika polisi mengatakah bahwa mereka telah mengantongi banyak bukti untuk menentukan siapa tersangka pembunuh ibu dan anak di Subang dan hanya tinggal menunggu waktu saja, lalu mengapa sampai sekarang polisi belum melakukannya itu yang menjadi pertanyaan masyarakat luas.

Bisa jadi, ada strategi besar yang disiapkan polisi yang membuat mereka memutuskan belum umumkan tersangka pembunuh ibu dan anak di Subang dengan korban Tuti Suhartini dan Amalia Mustikaratu

Seperti yang pernah diungkapkan Oleh Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi Chaniago sebelumnya mengemukakan bahwa sebenarnya pengungkapan kasus ini cukup mudah, namun polisi harus bersikap hati-hati jangan sampai ada orang yang tidak bersalah terkena, karena ini menyangkut masalah HAM.

Anjas berpendapat melalui kanal Youtube Anjas di Thailand yang tayang pada Kamis pada hari 2 desember 2021 malam, ada strategi besar yang disiapkan pihak kepolisian, sehingga mereka belum mengumumkan tersangka kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ini

Menurut Anjas, kalau tim penyidik mengikuti ego, bisa saja mereka secepatnya mengumumkan tersangkanya, namun mereka menahannya karena ini mendapatkan hasil yang lebih besar lagi.

Yang dimaksud Anjas, yang lebih besar lagi adalah tersangka pelaku, otak, orang yang membantu, dan orang yang mengetahuinya sekaligus.

Seperti yang dikemukakan Anjas akan keyakinannya itu melalui kanal YouTube Anjas di Thailand yang diunggah, minggu kemarin.

Itu menurutku terlalu naif yah. Nanti tentunya ini semua yang menjawab adalah waktu," tutur Anjas.

"Saya percaya kalau untuk menentukan tersangka sekadar menyelamatkan muka atau nama kepolisian, aku rasa polisi tidak seegois itu," ujar Anjas.***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: YouTube Anjas di Thailand

Tags

Terkini

Terpopuler