DESKJABAR - Arigi anak Mimin yang merupakan istri muda dari Yosef, sudah empat kali diperiksa oleh polisi. Menurut YouTuber Anjas di Thailand, dirinya meyakini jika Arigi sampai 4 kali diperiksa terkait kasus pembunuh ibu dan anak di Subang kemungkinan besar ada beberapa hal yang salah.
Menurut Anjas di Thailand ada beberapa hal yang tidak sesuai dalam pengungkapan pembunuh ibu dan anak di Subang. Namun, ketidak sesuaian itu bukan merupakan sebuah kepastian bahwa Arigi terlibat atau tidak. Mungkin saja Arigi lupa secara detilnya atau ada juga sesuatu hal yang disembunyikan.
Dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang ini menewaskan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) alias Amel Subang. Kedua korban ini merupakan istri dan anak dari Yosef. Sementara Mimin merupakan istri muda dari Yosef.
Baca Juga: ADA DANA BESAR Dibalik Kasus Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Ada Oknum yang Terancam
“Ada kemungkinan seperti itu atau takutnya dia menjadi framing orang-orang tertentu karena ya mungkin ada faktor psikologi tertentu. Tapi yang jelas ucapan itu (framing) tidak bisa dijadikan 100 persen fakta," ucap Anjas di Thailand.
Dikatakan Anjas, mentang-mentang ada yang bilang oh dia terlibat pasti langsung ditangkap dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang kan enggak. "Ada krosceknya dulu dari tim penyidik ada pembuktiannya seperti apa," kata Anjas.
Anjas di Thailand juga menganalisa secara khusus mungkin ada beberapa hal yang dinilainya cukup bertentangan sampai dilakukan pemeriksaan 4 kali.
Misalnya, Arigi pada saat di BAP mengatakan bahwa dia main game mobile legend sampai jam 3 pagi. Tapi pada saat di cek HPnya ternyata main mobile legendnya cuma sampai jam 1 pagi, cuma setengah jam saja atau terputus putus.
“Kok ini gak match ya dengan BAPnya. Ada apa ini apa yang ditutupi misalkan seperti itu. Karena ini sudah empat kali diperiksa. Kalau semuanya sudah klir menurut aku sekali dua kali sudah cukup ya," kata Anjas di Thailand.
Baca Juga: NEKAD Anggota The Daddies Hendra Setiawan Berani Melawan Presiden Joko Widodo
Hal itu terungkap dalam video analisa Anjas di Thailand pada kanal YouTube Anjas di Thailand yang berjudul: JEJAK REKAMAN BTS KEDUA PUTRA BU MIMIN TAK BISA DIBOHONGI!!, diunggah 30 November 2021 dan dilihat DeskJabar.com Kamis, 2 November 2021.
Salah satu alasan Arigi membawa temannya (dalam pemeriksaan) dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang ini, menurut Anjas dari Thailand untuk mengkonfirmasi bahwa malam itu saat kasus pembunuh ibu dan anak di Subang terjadi, ia ada bersama dia.
Tap keterangan temannya itu, kata Anjas tidak bisa diambil 100 persen tapu harus di kroscek dengan data-data misalnya CCTV atau HP, bisa dicek kordinatnya pada saat malam itu, jam itu mereka ada dimana.
Anjas di Thailand juga mengatakan, jika ada saksi bilang bahwa saya jam 02.00 atau jam 03.00 pagi main HP, lagi main tiktok atau lagi main mobile legend, semua itu bisa dicek. Beneran gak nih HPnya lagi aktif dipakai main game atau tidak.
“Tapi kalau seandainya dia mengklaim bahwa oh saya jam 3 pagi lagi main mobile legend tapi pada saat dicek data-datanya di HP tersebut kok nggak aktif ya. Atau aktif cuma sekali dua kali, cuma bertahan lima menit ini kenapa ini," kata Anjas.
Baca Juga: INILAH JUMLAH Dana Besar di Yayasan BPN Tempat Korban Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
"Itu juga bisa menjadi pertanyaan. Itu bisa menjadi guiden atau petunjuk untuk dilakukan (pemeriksaan) lebih detil lagi”, ungkap Anjas di Thailand.
Mengenai jawaban Mimin istri muda Yosef Subang kepada penyidik soal kebiasaan Abi anaknya yang hobi main game dan badminton dan biasanya sore sudah pulang, Anjas di Thailand mengatakan adalah hal yang mendasari kenapa Abi juga dipanggil untuk pemeriksaan yang ke 4 kali dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang. Sama dengan Arigi, Abi juga bawa temannya sebagai saksi.
Menurut Anjas di Thailand, mungkin saja penyidik menemukan sesuatu yang tidak sesuai antara BAP dengan data-data yang didapat dari HP mereka (Abi dan temannya) setelah dianalisa.
Selain untuk mencari kordinat, di jam-jam tertentu mereka ada dimana, aktivitasnya bisa dilihat apakah HP digunakan atau tidak.
“Setelah didapatkan data-datanya, akan dicek dengan BAP mereka. BAP itu adalah verbatim kata-kata saksi dituliskan satu persatu," kata Anjas.
Nah kalau ada yang tidak match ini, lanjut Anjas akan dijadikan pentunjuk kenapa kok tidak match apakah hanya kesalahan kata-kata saja ataukah ada sesuatu hal yang sedang ditutupi.
"Itu alasan menurut aku kenapa mereka diperiksa sampai 4 kali," kata Anjas di Thailand.***