DESKJABAR - Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Jawa Barat turut serta menggencarkan vaksinasi Covid-19 dengan melakukan penyisiran dari rumah ke rumah (door to door) warga di sejumlah daerah pelosok Provinsi Jawa Barat.
Vaksinasi Covid-19 dari rumah ke rumah atau dari pintu ke pintu yang diselenggarakan BIN tersebut antara lain dilakukan di wilayah Cikembar, Kabupaten Sukabumi, dan di kawasan Pacet, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat.
Warga Kampung Salakaso, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung, pun menyambut baik kegiatan vaksinasi Covid-19 dari pintu ke pintu ini karena dianggap efektif.
Dede Hendra (37), warga Kampung Salakaso, menyatakan, kegiatan vaksinasi memang lebih baik dilakukan dari pintu ke pintu atau dari rumah ke rumah warga.
"Memang lebih baik seperti ini. Jadinya tidak berkerumun. Malah lebih enak dan memudahkan," kata Dede.
Ia menyatakan butuh vaksin untuk kekebalan tubuhnya sendiri dan juga membantu pemerintah dalam rangka menciptakan kekebalan kelompok atau herd immunity.
"Nanti masyarakat mendapatkan vaksin supaya herd immunity kita terbentuk. Dengan begitu, kita bebas dari virus corona," ucapnya.
Meningkatkan partisipasi masyarakat
Kepala BIN Daerah Jawa Barat Brigjen TNI Deddy Agus Purwanto mengatakan bahwa vaksinasi dari pintu ke pintu itu mampu meningkatkan partisipasi masyarakat pada kegiatan vaksinasi Covid-19.
Baca Juga: UPDATE Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Analisis Anjas: Banyak Saksi Tahu dan Melindungi
"Yang kami gunakan mengadopsi metode vaksinasi oleh beberapa negara yang telah mampu meningkatkan partisipasi, menjangkau keluarga yang belum mempunyai akses dan takut keluar rumah untuk menghindari penularan," kata Deddy seperti dilansir Antara.
Vaksinasi Covid-19 dari rumah ke rumah warga itu yang terakhir dilakukan di wilayah Cikembar, Kabupaten Sukabumi, dan di kawasan Pacet, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Di dua lokasi tersebut, BIN menargetkan 9.800 orang yang menjadi sasaran vaksinasi. Selain dari rumah ke rumah, vaksinasi Covid-19 juga ditujukan untuk santri dan pelajar di sejumlah pondok pesantren dan sekolah.
Menurut dia, vaksinasi dengan metode tersebut juga dapat menjangkau warga yang tak bisa mengikuti vaksinasi di Puskesmas karena berbagai kendala.
"Kami berusaha melakukan kunjungan ke rumah warga yang mungkin tidak bisa datang ke Puskesmas," kata Deddy.***