ANALISA TERBARU Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Puntung Rokok akan Menjadi Perdebatan di Pengadilan ?

23 November 2021, 17:32 WIB
Rumah kejadian pembunuhan ibu dan anak di Subang /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Ada analisa terbaru kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, puntung rokok akan menjadi perdebatan di pengadilan ?

Diketahui, pada tempat kejadian perkara pembunuhan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) ditemukan puntung rokok pada rumah di Kampung Ciseuti, Jalancagak, Subang, 18 Agustus 2021.

Nah, soal puntung rokok ini, ternyata merupakan salah satu alat bukti yang sedang diselidiki polisi untuk mencari pembunuh ibu dan anak di Subang itu.

YouTuber Anjas di Thailand, memprediksi, puntung rokok itu akan menjadi perdebatan saat pengadilan nanti, jika sudah ada tersangka kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ini.

Baca Juga: UPDATE Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Pengacara Optimis Yoris dan Danu Tidak Terlibat.

Anjas menduga, profil puntung rokok akan menjadi perdebatan pada persidangan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang itu.

Gambaran itu dilontarkan Anjas pada YouTube Anjas di Thailand, “Tak Bisa Mengelak, Usia Puntung Rokok Cocok dengan Waktu Kematian,” diunggah Selasa, 24 November 2021.

YouTuber Anjas di Thailand YouTube Anjas di Thailand

Si tersangka, katanya, bisa mencari celah mengelak bahwa puntung rokok itu miliknya.

Sebab, kata Anjas, bisa saja yang memiliki puntung rokok itu lebih dari dua orang, mungkin tiga atau empat orang.

Anjas memprediksi, dimana puntung rokok bisa menjadi alat bukti yang kuat dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang itu.

Baca Juga: TERBARU Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Dikhawatirkan Jadi Ilmu Baru Bagi Pembunuh Lain

Namun tampaknya, kata Anjas, akan menjadi pekerjaan ahli forensik dr Sumy Hastry Purwanti untuk mencari kecocokan puntung rokok itu milik siapa.

Disebutkan, bahwa umur puntung rokok yang paling mendekati dengan waktu kejadian, akan dilakukan penelitian lanjutan.

Menurut dr Sumy Hastry Purwanti untuk mengenali puntung rokok itu milik siapa, dapat diketahui dari profil orang yang merokok itu sendiri.

Namun Anjas juga mencurigai, bahwa pelaku pembunuh melakukan framing kepada pihak lain, dengan menggunakan rokok.

Baca Juga: ANALISA TERBARU, Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Mungkinkah untuk Menghilangkan Jejak?

Si pembunuh, diduga sudah mengenali profil orang yang diframing dari merek dan cara merokoknya.

Anjas juga mengkhawatirkan, kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, menjadi ilmu baru bagi pembunuh lain. Namun diyakini tetap ketahuan.

Pada kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ini, banyak mencuat pembahasan soal dugaan pelaku pembunuh terkesan sudah mengenali cara-cara menghilangkan jejak.

Salah satu dampaknya, adalah menjadi lama upaya pengungkapan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ini.

 Baca Juga: UPDATE Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Begini Gambaran Jarak Antara Rumah TKP dan Sekolah

Banyak dugaan, pembunuh sudah merencanakan matang dan mengenali cara-cara menghilangkan jejak, dikhawatirkan menjadi ilmu baru bagi orang-orang lain yang melakukan pembunuhan, khususnya terencana.

Diketahui, kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, dimana yang tewas adalah Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) sudah mendekati 100 hari, sejak kejadian pada rumah di Kampung Ciseuti, Jalancagak, Subang, 18 Agustus 2021.

YouTuber Anjas dan YouTuber Denny Darko pun sama-sama menanyakan soal kekhawatirkan dari kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ini menjadi muncul ilmu baru bagi pembunuhan lainnya.

Baca Juga: TERBARU Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Mungkinkah Ada Orang Cuci Uang di Yayasan ?

Dalam tayangan YouTube Denny Darko, “Pertama Kali, Anjas di Thailand x Dr Hastry Forensik X Denny Darko, Kasus Subang akan Diungkap Spt ini,” diunggah, Senin, 22 November 2021, menghadirkan pula YouTuber Anjas di Thailand.

Anjas dan Denny Darko sama-sama menanyakan kekhawatirkan itu kepada kepada dokter forensik Sumy Hastry Purwanti, terutama mengecoh penyidik dengan menghilangkan sidik jari, DNA, dsb.

Dijawab Sumy Hastry Purwanti, “Betul, kita pun terus belajar dan para penyidik itu pintar-pintar. Kepolisian Indonesia terus melengkapi sumber daya manusia dengan kemauan belajar dan perangkat canggih”. ***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: YouTube Anjas di Thailand

Tags

Terkini

Terpopuler