ANALISA TERBARU, Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Mungkinkah untuk Menghilangkan Jejak?

22 November 2021, 19:03 WIB
SMP dan SMKS Nasional di Serangpanjang yang dinaungi Yayasan Bina Prestasi Nasional berpusat di Jalancagak, Subang /Google Maps

DESKJABAR – Ada analisa terbaru kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, mungkinkah untuk menghilangkan jejak di yayasan? apakah ada skandal keuangan ?

Dugaan-dugaan terhadap motif pembunuhan terhadap Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) yang merupakan ibu dan anak, berkembang di kalangan netizen.

YouTuber Anjas membahas dan melakukan analisa sejumlah dugaan dari netizen, tentang mengapa Tuti dan Amalia dibunuh.

Dugaan-dugaan mengapa ibu dan anak di Jalancagak Subang itu dibunuh, banyak netizen yang mengaitkan dengan keberadaan Yayasan Bina Prestasi Nasional.

Pada YouTube Anjas di Thailand, berjudul “Yayasan Jadi Lahan Basah ?? Pencucian Uang ?? diunggah Senin, 22 November 2021, Anjas membahas soal pendirian yayasan sekaligus dugaan-dugaan para netizen.

Analisa Anjas dalam video Youtube terbarunya Ada Nama Penjabat di Yayasan Yosef kolase YouTube Anjas di Thailand dan foto DeskJabar

Baca Juga: TERBARU Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Mungkinkah Ada Orang Cuci Uang di Yayasan ?

Bahkan, kata Anjas, ada pula yang menghubungkan dengan yayasan. Misalnya, dugaan terkait aliran uang pada yayasan.

Dikatakan Anjas, biasanya di sekolah ada pendapatan-pendapatan, misalnya dana hibah dari swasta, pemerintah, dll.

Anjas juga mengatakan, muncul dugaan-dugaan dari netizen, bahwa yayasan dijadikan tempat pencucian uang.

Anjas menduga, ada kemungkinan, bahwa Amalia Mustika Ratu dan Tuti Suhartini tersangkut dana yang sangat besar.

“Mungkin karena mereka tidak bisa diajak kerjasama oleh orang berkepentingan itu, mereka kemudian dieksekusi (alias dibunuh),” ujar Anjas.

Baca Juga: INFO GEMPA BUMI SORE INI: Terjadi di Sulawesi Utara dan Jawa Tengah

Anjas menduga, perkembangan sekolah ini sangat pesat dibawah kepemimpinan Youries (dimana orang sudah kadung menulis dengan Yoris), Amalia Mustika Ratu, dan Tuti Suhartini.

Anjas juga mengatakan, ada pertanyaan dari netizen, apakah mungkin di yayasan ada orang melakukan cuci uang, sebab salah seorang pendiri adalah politikus dan anggota dewan ?

“Waduh, ini adalah sebuah tuduhan yang luar biasa. Ini adalah dugaan, banyak netizen berpikir seperti itu,” ujar Anjas.

Dikatakan Anjas, bahwa kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang itu sudah melebar ke mana-mana.

Anjas menilai, siapa pun bisa dicurigai seperti itu, tapi memang perlu dibuktikan, misalnya saat polisi mencetak print out rekening koran dari almarhumah Amalia Mustika Ratu.

Baca Juga: Hindari Kebanyakan Konsumsi Kimia, Inilah Bahaya-bahaya obat kimia kata Dr Zaidul Akbar

Mencetak print out rekening koran di bank, menurut Anjas bisa menjadi salah satu cara melihat kemungkinan hubungan dengan yayasan.

Tapi, kata Anjas, belum menjadi jaminan, orang-orang yang terkait aliran dana itu terlibat pembunuhan ibu dan anak di Subang itu.

Menurut Anjas, jika dikaitkan dengan langsung dengan kasus itu, adalah belum tentu karena masih proses sangat panjang.

Namun jika dikaitkan orang-orang yang sudah berbicara di media massa, misalnya Yoris dan Yosep, dimana Anjas menduga mereka adalah pemegang utama dari yayasan.

Anjas menduga-duga, apakah ada kemungkinan pelaku pembunuh otaknya adalah orang di luar keluarga.

 

Baca Juga: BALADA YANA CADAS PANGERAN: Akibat Nge-Prank 3  Dunia (Ghoib, Nyata dan Maya), Akhirnya Jadi TERSANGKA

Anjas menunjukan sesuatu yang diyakini sebagai aslinan akte pendirian Yayasan Bina Prestasi Nasional, tampak ada tujuh orang pendiri yayasan itu.

Di situ tercantum pendirian yayasan oleh Yosep Hidayah, Youries Raja Amalullah, Amalia Mustika Ratu, Tuti Suhartini, Ujang Sutrisna, Iwan Rudianto, dan Ato Sudiarto.

Tertulis pula susunan kepengurusan, dimana Yosep Hidayah sebagai ketua, Youries Raja Amalullah sebagai ketua umum, Amalia Mustika Ratu sebagai sekretaris, Tuti Suhartini sebagai bendahara, Ujang Sutrisna sebagai ketua pengawas, Iwan Rudianto sebagai anggota pengawas, serta Ato Sudiarto sebagai anggota pengawas.

Menurut Anjas, untuk urusan sekolah, ada juga pertanyaan kemungkinan pihak lain ingin mengambilalih atau merebut yayasan.

Baca Juga: BELUM ADA di Kode Redeem FF, Tapi Kamu Bisa Dapat Skin Senjata Baru SPAS12 dan AUG Cosmic di Event Ini

Nah, katanya, apa-apa yang ia analisa itu, lebih berdasarkan dugaan-dugaan dari netizen, dimana dirinya merunutnya.

Namun Anjas mengatakan, kurang setuju jika kemungkinan-kemungkinan diarahkan kepada nama-nama di luar. Sebab, kunci rumah kejadian pembunuhan itu ditemukan tidak rusak.

Nah, kata Anjas pula, kembali kepada urusan pendirian yayasan, ada nama-nama lain yang selama ini belum disebut-sebut Ujang, Ato, atau Iwan berbicara di media massa.

Anjas kemudian melakukan pencarian data di Google, dimana kemudian muncul nama-nama itu diantaranya sebagai sekretaris dewan (sekwan) di DPRD (Subang), ada juga yang berniat mencalonkan diri sebagai Sekda Pemkab Subang, dsb. ***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: YouTube Anjas di Thailand

Tags

Terkini

Terpopuler