Pertanian, Mencuri Nanas pada Kebun di Subang, Bisa Lumpuh Enam Bulan, Mitos atau Fakta ?

19 November 2021, 09:25 WIB
Buah nanas yang sangat mudah dipetik di tepi jalan, di Subang, tapi aman dari pencurian. /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Diantara sebagian masyarakat di Kabupaten Subang, masih ada kepercayaan jika mencuri buah nanas di kebun, bisa lumpuh selama enam bulan.

Soal terlepas apakah kepercayaan sebagian masyarakat di Subang soal mencuri nanas, apakah mitos atau fakta, sampai kini pencurian buah nanas memang sangat jarang.

Ada pun sentra produksi nanas di Subang, terutama di jalur Jalancagak dan Kasomalang, yang merupakan salah satu kultur usaha pertanian masyarakat setempat.

Jika kita melihat tanaman-tanaman nanas petani di Subang, buah-buah nenas di tanaman yang sampai menjulur ke jalan pun, tetap tidak ada yang berani mencuri.

Baca Juga: TERBARU Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Ada Penampakan di Mobil Alphard ?

Buah nanas produksi Subang dikenal memiliki ukuran besar dengan kombinasi rasa manis dan asam, sehingga sangat disukai pasar domestik untuk suguhan meja.

Orang luar Subang yang kemudian berjalan-jalan ke sekitaran Jalancagak dan Kasomalang lalu tergiur melihat banyaknya buah nanas di kebun.

Namun jika ada yang kemudian mendekati tanaman dan memegang buahnya, masih ada kadang-kadang orang mengingatkan, “Awas loh, di sini kalau memetik buah nanas tanpa seizin pemiliknya, bisa berakibat lumpuh enam bulan”.

Yang mendengar biasanya kaget, lalu mengurungkan memegang apalagi jika berniat iseng memetik tanpa sepengetahuan pemilik alias mencuri.

Baca Juga: Pertanian, Perkebunan Alpukat Dirintis di Subang, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Serahkan Sertifikat

Mengapa demikian, karena rata-rata menghasilan sebuah nanas dari satu tanaman, harus menunggu 18-24 bulan. Lama sekali bukan ?

Tentu saja, betapa emosi seorang petani jika sudah menunggu waktu selama itu, saat akan dipanen, ternyata hilang dicuri, walau hanya satu butir.

Beberapa personel Dinas Pertanian Kabupaten Subang, mengatakan, kepercayaan soal orang yang mencuri buah nanas di kebun akan lumpuh enam bulan memang masih ada diantara sebagian orang secara turun temurun.

Soal memang ada petani yang menyimpan magic atau mistik untuk menjagai kebun nanas, hanya tergantung keyakinan karena tidak bisa dilihat secara kasat mata.

Baca Juga: KBRI Tokyo Jajaki Kembangkan Budidaya Tomat Beringin Asal Jepang, Peluang Baru Usaha Pertanian Indonesia   

Yang jelas, seorang petani yang membudidayakan nanas, menjadi geram jika ada buah nanas dari tananamannya hilang karena dicuri.

Nah, soal buah nanas di Subang yang dikenal dengan si Madu, personel Dinas Pertanian Kabupaten Subang, Nandi, Kamis, 18 November 2021, menjelaskan, bahwa sebenarnya tidak semua nanas yang dibudidayakan dan di Subang disebut dengan si Madu.

Disebutkan, jadi sebenarnya ada dua, yang disebut nanas yang dihasilkan di Subang, antara nanas di Madu dengan nanas umum dihasilkan dari Subang.

Khusus untuk nanas di Madu, Nandi menyebutkan, ciri-ciri nanas di Madu, adalah jika diketuk-ketuk, isinya terasa banyak airnya.

Baca Juga: SALING BANTAH Pihak Yosef dan Pihak Yoris, Kasus Pembunuhan Ibu Dan Anak Di Subang, Saat PELAKU Akan Diungkap

Dari harga pun, disebutkan, nanas di Madu lebih mahal dibandingkan nanas Subang umum.

Menurut Nandi, usaha budidaya nanas di Subang kembali bangkit produksinya selama beberapa tahun belakangan ini.

Bahkan, usaha budidaya nanas di Subang masih merupakan usaha pertanian yang bagus hasil usahanya. Apalagi, komoditas nanas asal Subang laris di pasaran.

Selain itu, bahwa produksi olahan berbahan nanas juga sudah lama berkembang di Subang, misalnya dodol, dll. ***

 

 

 

 

 

 

Editor: Sanny Abraham

Tags

Terkini

Terpopuler