Sebanyak 4.730 dari 22.000 Pegawai Ritel di Kota Bandung Terima Vaksin Covid-19 Dosis Pertama

16 Juni 2021, 23:13 WIB
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi 2.000 pegawai ritel Kota Bandung di Hotel Grand Asrilia, Rabu, 16 Juni 2021. Menurut Yana, pegawai ritel termasuk kelompok rentan. /Prokopim Kota Bandung/

DESKJABAR - Dari sekitar 22.000 pegawai ritel dan toko swalayan di Kota Bandung, sebanyak 4.730 orang menerima dosis pertama vaksin Covid-19 atau sekitar 21,5 persen.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Elly Wasliah mengungkapkan hal itu pada pelaksanaan vaksinasi Covid-19 secara massal terhadap 2.000 pegawai ritel dan toko swalayan di Hotel Grand Asrilia, Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Rabu, 16 Juni 2021.

Menurut dia, Disdagin Kota Bandung mengirim surat permohonan ke Dinas Kesehatan Kota Bandung agar pegawai ritel dan pedagang pasar mendapat prioritas.

Baca Juga: DeskJabar Buka Lowongan Kerja Content Creator, Ini Sejumlah Persyaratannya

"Alhamdulillah, kami sangat bersyukur Dinkes memberi alokasi untuk ritel, lalu sebanyak 2.000 untuk mal, dan 2.000 untuk pegawai pasar," tuturnya.

Meski vaksinasi massal itu dilaksanakan hanya dalam satu hari, Disdagin sudah mengatur agar tidak terjadi penumpukan dan kerumunan. 

"Diatur sedemikian rupa supaya tidak ada kerumunan. Jadi, setiap sesi itu ada 300-350 orang," tuturnya.

Sebanyak 2.000 pegawai retail dan toko swalayan Kota Bandung menerima vaksin Covid-19 secara massal di Hotel Grand Asrilia, Jalan Pelajar Pejuang Kota Bandung, Rabu, 16 Juni 2021.

Baca Juga: Pergerakan Kasus Covid-19 di Bandung, Ema Sumarna: Ini Masuk Kategori Super Waspada

Vaksinasi massal tersebut terselenggara atas kerja sama Pemerintah Kota Bandung dengan DPD Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Jawa Barat.

Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengatakan, pegawai retail termasuk dalam kelompok rentan tertular Covid-19. Itu karena pekerjaannya mengharuskan mereka berhubungan langsung dengan orang banyak.

Seperti pada saat Ramadan dan menjelang Idulfitri 1442 H, mereka harus melayani banyak konsumen yang ingin berbelanja kebutuhan pokok dan lain-lain.

Melalui vaksinasi, kata Yana Mulyana melanjutkan, pegawai ritel bisa bekerja dengan nyaman dan aman. Begitu pun dengan konsumen yang datang untuk berbelanja.

Baca Juga: Sederet Prestasi Mentereng Markis Kido, Penyelamat Muka Indonesia di Olimpiade Beijing 2008

"Kita tidak tahu pembeli yang datang itu datang dari zona apa. Jadi, teman-teman harus memproteksi diri sendiri," ujarnya.

Karena keterbatasan dosis vaksin, pemberian vaksin Covid-19 belum bisa diberikan kepada semua pegawai retail dan toko swalayan.

Akan tetapi, Yana Mulyana berjanji akan terus berupaya untuk memberi pelayanan secara adil dan merata.

"Pembagiannya proporsional berdasarkan jumlah karyawan di tiap-tiap perusahaan. Yang terpenting merata di sektor-sektor yang mungkin punya risiko tinggi," tuturnya.

Baca Juga: Candra Wijaya Berupaya Tolong Markis Kido Saat Sang Legenda Bulu Tangkis Itu Terjatuh Tak Sadarkan Diri

Untuk mempercepat heard immunity atau kekebalan kelompok di Kota Bandung, Pemkot melalui Dinas Kesehatan terus berupaya mempercepat target vaksinasi. Salah satunya dengan mengadakan vaksinasi massal di tempat-tempat terbuka.

"Besok, kami siapkan GBLA. Jadi stadion-stadion yang ada di Kota Bandung dijadikan tempat vaksinasi massal. Karena itu area terbuka jadi risikonya kecil kalau orang berkumpul," tuturnya.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: PROKOPIM Kota Bandung

Tags

Terkini

Terpopuler