Tukang Bajigur, Selalu Dinanti Konsumen Saat Musim Hujan

1 Juni 2021, 17:53 WIB
tukang bajigur di Cicalengka, Kabupaten Bandung /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Musim hujan sering menjadi memunculkan keasyikan suasana bagi banyak orang, sambil memunculkan rasa lapar atau ngantuk.

Adalah kue-kue atau minuman tradisional di Jawa Barat, yang masih menjadi “teman” suasana hujan, seperti bajigur, bandrek, ubi rebus, pisang rebus, kacang rebus, kue putri noong, gegetuk, jiwel, nagasari, dll.

Biasanya, makanan-makanan dan minuman tradisional tersebut dijual oleh pedagang yang dikenal sebagai tukang bajigur-bandrek.

Keberadan para tukang bajigur-bandrek, masih cukup banyak di Jawa Barat, seperti di Bandung, Cimahi, Sumedang, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Cianjur, Sukabumi, Majalengka, Purwakarta, dll.

Baca Juga: Silaturahmi Kebangsaan, PKS Jawa Barat menerima kunjungan dari Partai Demokrat Jawa Barat

Seringkali para tukang bajigur-bandrek tersebut, merupakan sesuatu yang dinanti-nanti. Begitu datang, para pembelinya sering langsung banyak, dimana para konsumen menikmati hangatnya minuman bajigur-bandrek sambil makan pisang rebus, ubi rebus, kacang rebus, kue putri noong, gegetuk, dll.

Suguhan acara

Wakil Ketua I Asosiasi Pedagang Komoditas Agro (APKA), Muchlis Anwar, di Bandung, Selasa, 1 Juni 2021, mengatakan, bahwa berkembang kembalinya bisnis makanan olahan tradisional, sangat berpengaruh terhadap serapan produk-produk agro, terutama ubi jalar, sampeu atau singkong, kacang tanah, kedelai lokal, pisang, kelapa, dll.

Menurut dia, makanan-makanan tradisional sebenarnya sangat potensial kembali memasyarakat. Manfaat berantainya, adalah kembali membaiknya usaha pertanian dari komoditas-komoditas yang menjadi bahan baku.

Muchlis Anwar pun mengapresiasi sejumlah instansi terkait di Provinsi Jawa Barat belakangan ini sering menyuguhkan makanan dan minimal tradsional dalam acara-acara di lapangan.

Baca Juga: TKW asal Cianjur Bekerja di Malaysia Hilang Kontak Selama 17 Tahun

Dalam sejumlah kesempatan, suguhan minuman bajigur-bandrek, dan rebus-rebusan, biasanya cepat habis diminati hadiri. Yang membuatnya, adalah kalangan ibu-ibu PKK setempat dimana acara digelar.

“Berkembangnya kembali kue-kue atau minuman tradisional seperti bajigur-bandrek, dapat menumbuhkan kembali kecintaan masyarakat terhadap produk-produk pangan lokal.,” ujarnya.

Sementara itu, dalam sejumlah jamuan acara-acara pertanian di Jawa Barat, suguhan makanan tradisional seperti bajigur, bandrek, kacang rebus, jagung rebus, dll, disuguhkan oleh Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Dinas Perkebunan Jawa Barat, Perum Perhutani, dan PT Perkebunan Nusantara VIII.

Namun karena belakangan ini acara-acara di lapangan terkait bidang agro di Jawa Barat cukup berkurang, maka suguhan-suguhan makanan tradisional pun ikut berkurang. ***

 

Editor: Kodar Solihat

Tags

Terkini

Terpopuler