Ternyata Nama Dago Itu Berasal dari Bahasa Sunda, Tempat ‘Silih Dagoan’

19 Maret 2021, 13:35 WIB
Ternyata nama Dago berasal dari bahasa Sunda, tempat 'silih dagoan'. /Instagram@dudisugandi/Bagikanberita.com


DESKJABAR
– Dago, siapa sih yang tak mengenalnya. Hampir bisa dipastikan, orang yang tinggal di Bandung pasti sudah sangat akrab dengan yang namanya Dago.

Sebuah kawasan di Bandung Utara yang terkenal karena keasriannya, selain sebagai tempat wisata belanja dan kuliner.

Makanya, kawasan Dago ini, setiap akhir pekan, selalu ramai dikunjungi para wisatawan, baik warga lokal maupun luar Bandung.

Baca Juga: Wisatawan Dan Warga Pangandaran Bisa Gunakan WiFi Gratis, Simak Ke-7 Titik Lokasinya

Mungkin mereka beranggapan, tak lengkap kalau ke Bandung tak menyambangi kawasan Dago.

Apalagi, ketika Car Free Day (CFD) masih digelar setiap hari Minggu, kawasan Dago ini selalu disesaki pengunjung. Dari mulai yang jalan-jalan, olahraga, hingga yang sekedar kuliner, tumpah di Dago. Dago (Jalan Ir.H. Juanda) seolah menjadi magnet.

Tapi, tahukan Anda sejarah nama Dago? Atau asal usulnya?

Baca Juga: BARU TEJADI! Gempa Bumi Guncang Tasikmalaya Selatan Pagi Ini Jumat 19 Maret 2021

Konon, nama Dago sudah ada sejak zaman Belanda. Dulu, ceritanya, kawasan Dago itu merupakan tempat pertemuan orang-orang yang bermukim di Bandung Utara, sebelum melanjutkan perjalanan menuju ke pasar.

Kala itu, jalan Dago masih berupa jalan setapak yang gelap gulita, dan menjadi satu-satunya akses menuju pasar di Bandung.

Ngerinya, jalan setapak yang gelap gulita ini, masih dikuasai perampok dan binatang buas.

Baca Juga: Korea Utara Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Malaysia, Gara-Gara Warganya Diekstradisi ke AS

Makanya, karena alasan keamanan diperjalanan, orang-orang Bandung Utara selalu pergi bersama-sama ke pasar (ngabring—Bahasa Sunda).

Lama-lama, kebiasaan orang-orang Bandung Utara ini saling menunggu (silih dagoan—Bahasa Sunda) di suatu tempat di kawasan Dago.

Jadi, nama Dago itu sebuah tempat dimana orang saling menunggu, orang Sunda bilang ‘silih dagoan’.

Baca Juga: Warga Swedia Meninggal Dunia Setelah Divaksin, Pemerintah Tangguhkan Penggunaan Vaksin AstraZeneca

Nah, tempat saling menunggu (silih dagoan) itu, kini menjadi kawasan Dago, yang terkenal sebagai kawasan elite dan destinasi wisata.***

Editor: Syamsul Bachri

Tags

Terkini

Terpopuler