Gebyar Vaksin Covid-19 Untungkan Bandung, Ternyata Karena Alasan Ini

3 Februari 2021, 21:57 WIB
WAKIL Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mendampingi Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, menyaksikan pelaksanaan Gebyar Vaksin Covid-19 Tenaga Kesehatan dan Nonnakes Wilayah Jabar yang berlangsung di Sasana Budaya Ganesha, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Rabu, 3 Februari 2021. /Humas Kota Bandung/

DESKJABAR - Pemerintah Kota Bandung mengapresiasi langkah Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang menggelar Gebyar Vaksin Covid-19 dengan sasaran 3.000 tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan Wilayah Jawa Barat di Sasana Budaya Ganesa, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Rabu, 3 Februari 2021.

Seusai meninjau pelaksanaan vaksinasi, Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengatakan, adanya vaksinasi massal dan serentak tersebut menguntungkan Kota Bandung. 

"Mungkin sekitar 80 persen yang divaksin ber-KTP Kota Bandung. Jadi kita diuntungkan juga dengan kegiatan ini," kata dia sebagaimana dikabarkan Humas Kota Bandung.

Baca Juga: Driver Ojol Jujur Kembalikan Dompet Berisi Uang Rp1,6 Juta, Dapat Apresiasi Wakil Wali Kota Bandung

Ia mengungkapkan, pada kegiatan sebelumnya di Poltekkes juga kurang lebih 2.100 yang divaksin, sekitar 80 persen juga warga Kota Bandung. 

Menurut Yana Mulyana, hal itu bisa mempercepat vaksinasi sumber daya manusia (SDM) kesehatan, baik yang bertugas di fasilitas kesehatan negeri maupun swasta.

"Mudah-mudahan dengan kegiatan ini bisa mempercepat vaksinasi. Ke depan para penyintas dan orang yang sudah divaksin bisa membentuk kekebalan kelompok atau herd immunity-nya lebih cepat," tuturnya.

Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum mengungkapkan bahwa Gebyar Vaksin Covid-19 dilaksanakan serentak di 27 kota/kabupaten se-Jawa Barat. Partisipasi dari rumah sakit swasta juga berjalan baik sesuai target, serta tidak ada masalah yang berarti.

Baca Juga: Hari Ini dalam Sejarah, Konferensi Pers Kementerian Koordinator Perindustrian Rakyat untuk Berdikari di PWI

"Vaksin ini sebagai salah satu upaya pemerintah dalam rangka memutus mata rantai Covid-19. Saya berharap seluruh masyarakat khususnya Jawa Barat yakin bahwa tidak ada keputusan pemerintah kecuali untuk kemaslahatan," katanya.

Pelaksana Tugas Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI, Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, dengan pola ini bisa mengejar minimal 70 persen penduduk mendapatkan kekebalan kelompok. Targetnya, satu tahun harus selesai vaksinasi.

"Kalau berdasarkan cara yang biasa, kita tidak mungkin mencapai 300 sehari. Termasuk Jawa Barat ini saya sudah hitung dengan menggunakan faskes tidak mungkin 300 sehari. Bisa saja dua tahun kalau tidak menggunakan cara seperti ini," ucapnya.

Baca Juga: Bukan Ikatan Cinta Tapi Fatwa Cinta ala Ridwan Kamil, Alasan Perempuan Berdandan dan Pria Ngegombal

Direktur Utama RSHS, dr R. Nina Susana Dewi mengatakan bahwa Gebyar Vaksin Covid-19 ini bisa terselenggara atas hubungan yang sangat baik antara Kemenkes, Dinkes kota/kabupaten, Dinkes Jawa Barat, KKP, Poltekkes, dan RSHS.

"Jadi yang bekerja ini gabungan. Kami sebagai masyarakat Jawa Barat yang cinta Jawa Barat dengan segala upaya ingin meningkatkan supaya pencapaian target lebih cepat," ujarnya.***

 

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Humas Kota Bandung

Tags

Terkini

Terpopuler