Palestina Merdeka Semakin Dekat, AS dan Negara Arab sedang Menyusun Rencana

- 17 Februari 2024, 05:00 WIB
 Pengunjuk rasa mengibarkan bendera Palestina menuntut gencatan senjata segera di Jalur Gaza. Saat ini Amerika Serikat dan beberapa negara Arab secara aktif terlibat dalam penyusunan rencana pendirian negara Palestina.
Pengunjuk rasa mengibarkan bendera Palestina menuntut gencatan senjata segera di Jalur Gaza. Saat ini Amerika Serikat dan beberapa negara Arab secara aktif terlibat dalam penyusunan rencana pendirian negara Palestina. /Antara (Anadolu)/

DESKJABAR - Berdirinya negara Palestina yang berdaulat dan merdeka mendekati kenyataan. Saat ini Amerika Serikat dan beberapa negara Arab secara aktif terlibat dalam penyusunan rencana pendirian negara Palestina.

Dikutip dari Antara sebagaimana dilaporkan The Washington Post, pada Jumat 16 Februari 2024 sejumlah pejabat AS dan Arab disebutkan ada urgensi untuk menyelesaikan rencana tersebut demi terciptanya perdamaian jangka panjang antara Israel dan Palestina.

The Washington Post menyebutkan, berbagai upaya sedang dilakukan untuk menentukan kerangka waktu bagi pendirian negara Palestina.

"Dan pengumumannya kemungkinan akan dilakukan dalam beberapa pekan mendatang", sebut The Washington Post.

Baca Juga: Konflik Israel Palestina, Lebih dari 23 Ribu Orang Tewas, Inilah Pasukan yang Bisa Bebaskan Wilayah Gaza

Baca Juga: Ini Gaji Komeng Jika Diterima Jadi Anggota DPD RI: Raihan Suaranya Tembus di Atas 1 Juta

Laporan media AS itu mengeklaim bahwa gencatan senjata dan negosiasi pembebasan sandera antara Israel dan Hamas juga termasuk dalam rencana tersebut.

Disebutkan pula bahwa gencatan senjata awal selama enam pekan diharapkan dapat memfasilitasi pengumuman rencana ini, menggalang dukungan, dan memulai langkah-langkah pendahuluan.

Menurut Washington Post, para pejabat AS telah mengisyaratkan kemungkinan untuk mengakui negara Palestina itu dan menekankan bahwa pengakuan tersebut bisa menjadi sinyal adanya pendekatan baru terhadap upaya perdamaian di kawasan itu.

Sementara itu, dalam pembicaraan telepon dengan Netanyahu pada Kamis 15 Februari 2024, Presiden Amerika Serikat Joe Biden, menyoroti situasi terkini di Rafah.

Halaman:

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x