Network
DESKJABAR - Tinta sejarah mencatat Ratu Elizabeth II sebagai pemimpin Kerajaan Inggris terlama.
Perempuan bernama Elizabeth Alexandra Mary ini merupakan sosok yang sangat dicintai dan dihormati tidak hanya di Inggris tetapi juga di seluruh dunia.
Selama lebih dari 70 tahun, ia mendedikasikan hidupnya sebagai pemimpin Inggris sekaligus Negara-negara Persemakmuran.
Baca Juga: Ratu Elizabeth II Mangkat di Usia 96 Tahun, Inggris Berduka
Elizabeth adalah anak sulung dari Pangeran Albert yang bergelar Duke of York yang kemudian menjadi Raja George VI dan istrinya, Elizabeth Angela Marguerite Bowes-Lyon yang juga dikenal sebagai Ratu Elizabeth.
Naik tahta di usia 25 tahun, pada 6 Februari 1952, setelah Raja George VI mangkat, kehidupan Elizabeth muda berubah dalam semalam, dari istri tentara Angkatan Laut, yaitu Pangeran Philip, menjadi kepala negara yang sibuk.
Dari pernikahannya dengan Pangeran Philip yang bergelar Duke of Edinburgh, Ratu Elizabeth II dikaruniai empat anak. Mereka adalah
- Pangeran Charles bergelar Prince of Wales,
- Putri Anne bergelar Princess Royal,
- Pangeran Andrew bergelar Duke of York,
- Pangeran Edward bergelar Earl of Wessex.
Selama hidupnya, Ratu Elizabeth II mengabdikan diri bagi rakyat Inggris dan Negara-negara persemakmuran.
Baca Juga: Pemimpin Monarki Ratu Elizabeth II Meninggal Dunia, Orang-orang Nyanyikan 'God Save The Queen'
Sebagai informasi, Negara-negara persemakmuran atau Commonwealth of Nations atau singkatnya The Commonwealth, merupakan wadah yang melibatkan sejumlah negara yang pernah didirikan Inggris atau pernah dijajah Britania Raya pada masa kolonialisasi.
Negara-negara Persemakmuran terdiri atas 53 negara, termasuk sejumlah negara di Asia seperti India, Pakistan, Sri Lanka, Malaysia, Singapura, dll.
Ratu Elizabeth II sering melakukan kunjungan kerja ke Negara-negara Persemakmuran tersebut sebagai agenda rutin.
Selain itu, tugas sehari-harinya adalah membaca, menyetujui, atau menandatangani berbagai dokumen negara yang dibawa dalam kotak merah yang terkenal.
Ratu Elizabeth II juga bertugas menyetujui Rancangan Undang-Undang menjadi UU Parlemen, atau konstitusi.
Selama menjalankan tugasnya, Ratu Elizabeth II berhubungan erat dengan perdana menteri, termasuk mengadakan pertemuan rutin mingguan dengan para menteri.
Selama menjadi pemimpin monarki Inggris, Ratu Elizabeth II telah menunjuk dan bekerja sama dengan 16 perdana menteri. Mulai dari Sir Winston Churchill, Margaret Thatcher, hingga yang terbaru, Liz Truss.
Selain tugas kenegaraan, Ratu Elizabeth II juga sibuk dengan berbagai aktivitas sosial. Ia menjadi ketua di lebih dari 500 badan amal, organisasi profesional, hingga pelayanan publik.
Ratu Elizabeth II menandai 25 tahun berkuasa sebagai Ratu Inggris atau perayaan Silver Jubilee pada 1977.
Pada tahun 2002, ia merayakan 50 tahun berkuasa atau Golden Jubilee.
Sepuluh tahun kemudian, yaitu 2012, Ratu Elizabeth II merayakan Diamond Jubilee.
Ratu Elizabeth II berkesempatan merayakan Platinum Jubilee sekaligus menandai 70 tahun berkuasa pada tahun 2022.
Perayaan Platinum Jubilee dimulai sejak 6 Februari 2022. Dalam pesannya, Ratu Elizabeth II menekankan kembali komitmennya untuk pelayanan publik.
Namun, sejak itu, kesehatan Ratu Elizabeth II terus menurun, termasuk ketika ia positif terkena Covid-19.
Pada Kamis, 8 September 2022, Istana Buckingham mengumumkan Ratu Elizabeth II berada di bawah pengawasan medis di Kastil Balmoral atas saran tim dokter yang khawatir dengan kesehatannya.
Pada Kamis sore, Istana Buckingham mengumumkan Ratu Elizabeth II telah mangkat secara damai di Kastil Balmoral.***
