TERKINI! Banjir Korea Selatan, 9 Orang Dinyatakan Meninggal, Bagaimana Kondisi WNI Di sana?

- 9 Agustus 2022, 20:57 WIB
Korea Selatan dilanda banjir sejak hari Senin, 8 Agustus 2022. Beberapa dinyatakan meninggal, bagaimana kondisi WNI di sana? / Instagram @CoppaMagz/8 Agustus 2022
Korea Selatan dilanda banjir sejak hari Senin, 8 Agustus 2022. Beberapa dinyatakan meninggal, bagaimana kondisi WNI di sana? / Instagram @CoppaMagz/8 Agustus 2022 /

DESKJABAR - Korea Selatan dilanda banjir akibat hujan deras yang mengguyur ibu kota, Seoul pada Senin malam, 8 Agustus waktu setempat.

Hujan deras menyebabkan beberapa perumahan, gedung, kendaraan, stasiun kereta bawah tanah, dan properti lainnya terendam.

Dikutip dari Instagram @CoppaMagz, Badan Meteorologi Korea (KMA) pagi tadi telah memberi peringatan hujan lebat di wilayah ibu kota, Incheon Barat, serta provinsi Gangwon Utara.

Baca Juga: Ferdy Sambo Resmi Jadi Tersangka di Pembunuhan Brigadir J, Tidak Ada Tembak Menembak, Begini Fakta Sebenarnya

Di Yeoncheon, 62 km utara Seoul, 171 mm hujan telah turun per jam 3 sore tadi. 87,9 mm di Incheon, 60 mm di Seoul dan 78,5 mm di Cheorwon, 71 km utara Seoul.

Sementara itu, menurut KMA curah hujan per jam di distrik Dongjak Seoul melebihi 141,5 mm pada satu titik, curah hujan tertinggi per jam sejak tahun 1942.

KMA memprediksi Provinsi Gyeonggi utara akan mengalami hujan lebat bercampur angin kencang serta kilat dan petir lebih dari 350 mm per jam.

Menurut informasi yang dikutip dari Yonhap News hari ini (8/8), setidaknya sembilan orang dilaporkan meninggal dunia dan enam lainnya hilang dalam musibah banjir di Seoul, Korea Selatan.

Hujan deras yang melanda Korea Selatan saat ini bisa dikatakan sebagai curah hujan tertinggi dalam 80 tahun terakhir.

Pemerintah setempat mencatat bahwa hujan lebat menyebabkan lima orang meninggal dunia dan empat orang lainnya dinyatakan hilang di Seoul.

Baca Juga: Apa Motif Sebenarnya Irjen Ferdy Sambo Dalam Kasus Pembunuhan Berencana Brigadir J? Begini Kronologisnya

Sementara di provinsi Gyeonggi, tiga orang dilaporkan meninggal dunia dan dua lainnya hilang. Serta satu orang meninggal dunia di provinsi Gangwon.

Tak hanya itu, musibah banjir kali ini pun mengakibatkan sembilan orang mengalami luka-luka di provinsi Gyeonggi dan 391 orang dari 230 keluarga di daerah ibu kota kehilangan tempat tinggal dan harus mengungsi di sekolah-sekolah dan fasilitas umum lainnya.

Lebih lanjut, pada Selasa 9 Agustus 2022 Kementerian Dalam Negeri meningkatkan status tingkat pengawasan kerusakan banjir yang semula berstatus 'waspada' menjadi 'serius' pada pukul 01.00 waktu setempat.

KMA mencatat bahwa pusat negara dan wilayah lainnya menerima hujan hingga 50 mm per jam, dengan curah hujan di Seoul mencapai 422 mm dari hari Senin hingga Selasa pada pukul 08.00 waktu setempat.

Sementara itu, Dinas Kehutanan Korea mengeluarkan peringatan tanah longsor di 47 kota dan kabupaten di seluruh negara, termasuk di sembilan distrik di Seoul, bagian dari provinsi Incheon, Gyeonggi, Gangwon, serta Chungcheong Utara dan Selatan.

Badan Meteorologi Korea (KMA) memprediksi hujan yang lebih deras masih akan turun keesokan harinya.

KMA memperkirakan curah hujan hingga 300 mm per jam akan turun di wilayah ibu kota hingga hari kamis mendatang.

Baca Juga: Gempa Besar Terjadi Dirasakan di Sumbawa, Lombok, Sorong, BMKG Sebut Gempa Dua Kali Terbesar 5,9 Magnitudo

Kedutaan Besar RI (KBRI) di Seoul mengkonfirmasi bahwa tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah banjir tersebut.

Dalam keterangan tertulis pada Selasa, 9 Agustus 2022, pihak KBRI telah melakukan koordinasi dengan otoritas setempat, sejumlah organisasi masyarakat, dan paguyuban WNI yang ada di Korea Selatan.

Berdasarkan database KBRI Seoul, jumlah WNI yang menetap di Korea Selatan berjumlah 36.399 orang dan hasilnya sejauh ini tidak ada laporan WNI menjadi korban atau terdampak banjir.

Namun, pihak KBRI menghimbau kepada seluruh WNI untuk terus berhati-hati, karena cuaca di Korea yang diperkirakan masih akan turun hujan lebat.

KBRI pun menyediakan hotline di nomor +82 10-5394-2546 yang bisa digunakan oleh WNI jika dalam keadaan darurat atau memerlukan bantuan.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: Instagram


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x