DESKJABAR – Hunbungan antara Amerika Serikat (AS) dengan China memanas gara-gara kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi berkunjung ke Taiwan di pekan ini.
Tak pelak kunjungan ini membuat China berang dan mengganggu kunjungan Pelosi ke Taiwan dengan meluncurkan berbagai rudal di dekat Taiwan dengan dalih latihan.
Ketegangan yang terus memanas antara AS dan China mengkhawatirkan negara-negara di sekitarnya yang bisa memicu terjadinya perang yang tidak diinginkan yakni perang dunia ketiga yang mengerikan.
AS dan China dikenal sebagai dua negara dengan kekuatan militer paling dominan, selain Rusia. Hubungan memanas antara keduanya semakin membuat publik menyoroti perbandingan kekuatan militer keduanya.
chinaBaca Juga: China Memamerkan Taringnya, Jepang Bersama Korsel Protes Dikirimi 5 Rudal Balistik, Gara-gara G7?
Apalagi bagi negara-negara di kawasan Asia, ketegangan antara AS dan China yang paling dikhawatirkan adalah melibatkan senjata nuklir.
Sebab, AS dan China, selain Rusia, merupakan negara peringkat kelompok atas soal kepemilikan senjata nuklir.
Lalu bagaimanakah perbandingan kekuatan militer AS dengan China dalam perkembangan terbaru di tahun 2022?
Berdasarkan data yang dikeluarkan laman globalfirepower.com terbaru 2022, dalam beberapa hal kekuatan militer China bisa mengimbangi kekuatan militer negara Joe Biden.
Meski dari segi kepemiliki senjata nuklir dan anggaran belanja untuk militer, AS masih jauh lebih unggul dibanding China.
Dilihat dari indek kekuatan militer, AS berada di peringkat 1 di antara 142 negera, diikuti China di peringkat 2, dan Rusia di peringkat 3.
Tetapi untuk beberapa hal, China bisa mengungguli AS seperti jumlah personel militer aktif. Saat ini China memiliki 2 juta personel militer yang aktif.
Jumlah ini jauh di atas AS yang hanya 1,39 juta.
Di kekuatan angkatan darat dan udara, AS memiliki keunggulan. Meski demikian di matra laut, China memiliki total armada sebanyak 777 kapal. Bandingkan dengan AS yang hanya memiliki 484 kapal.
Perbandingan senjata nuklir
Lalu bagaimana perbandingan senjata nuklir di antara AS dan China?
Berdasarkan laporan Kampanye Internasional untuk Peniadaan Senjata Nuklir (ICAN) saat ini AS tercatat sebagai negara teratas dengan daftar pengeluaran untuk membangun nuklir terbesar. Pada tahun 2021 mereka menghabiskan anggaran sebesar 44,2 miliar dolar AS.
China berada di urutan kedua dengan menghabiskan anggaran sebesar 11,7 miliar dolar AS.
Meski demikian, disparitas keunggulan pengembangan nuklir AS dibanding China sangat jauh.
Meski demikian, ICAN melaporkan China tengah mempercepat pengembangan hulu ledak nuklir strategisnya dalam upaya meujudkan target 700 hulu ledak pada 2027 dan 1.000 hulu ledak pada tahun 2030.
Jumlah ini dua kali lipat dari perkiraan yang dikeluarkan Departemen Pertahanan AS.
Saat ini China diketahui tengah membangun 250 silo di wilayah Barat Laut China. Tahun lalu Pentagon memperkirakan China memiliki sekitar 200-an hulu ledak nuklir.
Sementara menurut Federasi Ilmuwan AS, China diperkirakan memiliki 350 hulu ledak nuklir. Sedangkan AS memiliki 3.800 hulu ledak dan Rusia memiliki 4.500 hulu ledak nuklir.
Bayangkan saja jika ketegangan antara AS dengan China berujung pada peperangan, maka dipastikan yang terjadi adalah perang dunia ketiga yang mengerikan.
Baca Juga: INFORMASI BANSOS: Inilah 5 Bansos yang Cair Bulan Agustus 2022, SEGERA CEK..!
Inilah perbandingan kekuatan militer China dengan AS berdasarkan laman globalfirepower.com :
Aspek China AS
Indek kekuatan peringkat 3 peringkat 1
Personel aktif 2 juta 1,39 juta
Personil cadangan 510.000 442.000
Pasukan para militer 624.000 0
Anggaran pertahanan 230 miliar dolar 770 miliar dolar
Kekuatan udara
Jumlah pesawat 3.285 13.247
Pesawat tempur 1.200 1.957
Helikopter 912 5.463
Kekuatan Darat
Tank 5.250 6.612
Kendaraan lapis baja 35.000 45.193
Altireri 4.120 1.498
Altireri bergerak 1.734 1.339
Peluncur rudal 3.160 1.366
Kekuatan Laut
Armada 777 484
Kapal induk 2 11
Kapal selam 79 68
Kapal Destroyer 41 92
Fregat 49 0
Korvet 70 22
Itulah perbandingan kekuatan militer antara AS dengan China, yang saat ini hubungan di antara keduanya sedang memanas yang mengkhawatirkan negara-negara lain akan timbulnya perang mengerikan. ***