Network
DESKJABAR – Mantan Perdana Menteri Shinzo Abe (67), seorang pemimpin paling berpengaruh di Jepang dalam sejarah pascaperang, meninggal pada hari Jumat setelah ditembak saat berpidato di atas tunggul pohon, di Nara.
Sebagai perdana menteri terlama di Jepang, Shinzo Abe mengguncang negara itu hanya dua hari sebelum pemilihan tingkat tinggi, dan politisi di semua bidang mengecam serangan itu sebagai serangan terhadap demokrasi.
Perdana Menteri Fumio Kishida berkata, "Saya sangat sedih karena saya tidak dapat berbicara" setelah mendengar berita kematian Perdana Menteri Abe.
"Kita telah kehilangan seorang pemimpin besar yang mencintai negara, memandang ke depan, dan menorehkan prestasi besar di berbagai bidang untuk masa depan negara ini."
"Kebebasan, akar demokrasi. Kita harus mempertahankan pemilu yang adil. Saya ingin memberi tahu orang-orang hingga momen terakhir kampanye."
Polisi menangkap seorang pria yang diduga membunuh Abe, yang sedang memberikan pidato kampanye di luar Stasiun Yamato-Saidaiji, sekitar pukul 11:30 waktu setempat ketika serangan itu terjadi.
Baca Juga: 7 Penyebab Gagal Lolos Seleksi Gelombang 35 Karu Prakerja, Prediksi Gelombang 36 Dibuka!
Dikutip dari japantimes.co.jp, video kejadian menunjukkan dua tembakan dilepaskan.
