Network
DESKJABAR – Pertanyaan soal banpol di kasus Subang yang telah berjalan hampir 11 bulan, kembali mengemuka.
Pertanyaan terkaitan banpol di kasus Subang kembali mencuat, setelah Ketua Harian Kompolnas, Benny Mamoto menyebutkan bahwa salah satu kendala pengungkapan kasus tersebut adalah TKP yang dinilai sudah tidak utuh lagi.
Terkait keutuhan TKP tersebut, memunculkan pertanyaan apakah Polisi atau Polda Jabar sudah memeriksa banpol yang telah menyuruh Danu masuk TKP dan menguras bak mandi.
Baca Juga: Tetapkan Nama Tersangka KASUS SUBANG Polisi Hati-hati, PRESIDEN Jokowi: Diamati dan Dicermati
Seperti diketahui dalam wawancara terbaru, Benny Mamoto yang kemudian ditayangkan di kanal YouTube Koin Seribu 77 beberapa waktu lalu, dikemukakan bahwa ada sejumlah kendala yang duhadapi Polda Jabar dalam pengungkapan kasus Subang.
“TKP sudah tidak utuh lagi, kemudian cuaca yakni hujan. Hujan itu akan berpengaruh ketika bekas tapak kaki atau tapak sepatu kemudian bisa berubah,” tuturnya.
Keutuhan TKP Ciseuti tempat terjadinya kasus Subang memang pernah menjadi sorotan pakar forensik dari Mabes Polri ketika itu yakni dr Sumy Hastry yang merasa prihatin TKP sudah terkontaminasi, dengan masuknya orang-orang sipil di luar tim penyidik.
Keutuhan TKP kasus Subang mencuat setelah saksi Danu dalam wawancara di kanal YouTube Misteri Mbak Suci sekitar akhir tahun lalu, mengatakan bahwa pada tanggal 19 Agustus 2021 atau sehari setelah kejadian, dia disuruh banpol masuk TKP.
Bahkan ketika itu, Danu disuruh banpol menguras bak mandi di dalam TKP Kasus Subang. Dari aktifitas itu, Danu kemudian menemukan gunting dan cutter di dasar bak mandi.
Masuknya Danu ke dalam TKP kasus Subang mendapat sorotan dari Kuasa Hukum saksi Yosef, yakni Rohman Hidayat.
