Network
DESKJABAR – Kebakaran terjadi di depot minyak utama Rusia di dekat perbatasan Ukraina, kata pihak berwenang Rusia Senin pagi.
Akun media sosial yang berbasis di wilayah Bryansk Rusia membagikan rekaman dari apa yang mereka gambarkan sebagai dua ledakan dan kebakaran di depot Transneft-Druzhba.
Anak perusahaan ekspor minyak yang dikelola negara menjalankan salah satu jaringan pipa minyak terpanjang di dunia dari Rusia ke Eropa.
Layanan darurat mengirim kru pemadam kebakaran dan penyelamat ke lokasi pada pukul 02:00 waktu Moskow, kata cabang regional Kementerian Darurat dalam sebuah pernyataan yang telah dihapus.
Ia kemudian mengatakan kepada kantor berita, yang dikelola negara, bahwa tidak ada korban dan tidak ada rencana untuk mengevakuasi penduduk.
Baca Juga: Perang Rusia Ukraina, Zelensky Ajak Rusia Berunding di Dekat Pabrik Mariupol yang Terkepung
Akun media sosial yang berbasis di Bryansk menunjukkan asap tebal dan petugas penanggulangan darurat tiba di lokasi setelah matahari terbit.
Seperti dilansir DeskJabar.com dari laman themoscowtimes.com, layanan darurat di kantor berita RIA Novosti bahwa situs lain juga telah dilalap api.
Televisi pemerintah kemudian melaporkan bahwa lokasi pertama adalah fasilitas sipil yang menampung 10.000 ton bahan bakar dan yang kedua adalah lokasi militer dengan 5.000 ton.
Namun demikian, tidak jelas apakah kebakaran di depot minyak, kurang dari 100 kilometer dari perbatasan Ukraina, terkait dengan perang di Ukraina atau tidak.
Analis militer Rob Lee mengatakan di Twitter, bahwa laporan mengindikasikan lokasi kedua bisa menjadi pangkalan militer dengan tangki bahan bakar di tempat.
Dia menduga kebakaran itu mungkin disebabkan oleh rudal balistik taktis Tochka-U, yang memiliki jangkauan untuk mencapai kedua target, jika ditempatkan di dekat perbatasan Rusia-Ukraina.
Wilayah Bryansk termasuk di antara beberapa wilayah perbatasan, yang menyatakan peningkatan tingkat ancaman "teror" awal bulan ini, beberapa minggu setelah Rusia meluncurkan invasi tanpa alasan ke Ukraina pada 24 Februari.
Para pejabat Rusia menuduh Ukraina dua minggu lalu mengirim helikopter untuk mengebom sebuah kota di wilayah Bryansk selatan, 10 kilometer dari perbatasan.***
