Network
DESKJABAR - Saksi mata mengatakan, beberapa ledakan yang diyakini disebabkan oleh rudal menghantam kota Lviv, Ukraina Barat, Senin pagi, ketika Ukraina tengah bersiap melakukan serangan habis-habisan terhadap Rusia di timur.
Sementara itu, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky bersumpah untuk "berjuang sepenuhnya sampai akhir" mempertahankan Mariupol. Mariupol merupakan kota vital dan strategis.
Sementara Lviv dan bagian barat Ukraina lainnya, tidak terlalu terpengaruh oleh pertempuran dibanding bagian lain negara itu, dan kota itu dianggap sebagai tempat yang relatif aman.
Walikota Lviv Andriy Sadovyi mengatakan di Facebook, lima rudal menghantam kota sehingga langsung melakukan layanan darurat untuk menanggapi dampak ledakan tersebut. Dia mengatakan rincian lebih lanjut akan menyusul.
Seperti dilansir DeskJabar.com dari laman arabnews.com, dengan rudal dan roket yang menghantam berbagai bagian negara, Zelensky menuduh tentara Rusia melakukan penyiksaan dan penculikan di daerah yang mereka kuasai.
Jatuhnya Mariupol, yang telah menjadi puing-puing dalam pengepungan selama tujuh minggu, akan memberikan kemenangan terbesar bagi Moskow dalam perang tersebut.
Tetapi beberapa ribu pejuang, menurut perkiraan Rusia, berlindung berada di kawasan pabrik baja raksasa Azovstal seluas 11 kilometer persegi (4 mil persegi).
“Kami akan berjuang sampai akhir, untuk menang, dalam perang ini,” Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal bersumpah pada Minggu di ABC “This Week.”
