Sebelumnya, Por dan Robert juga sama - sama membuat heboh saat bermeditasi di kuil sebagai biksu, untuk mendamaikan diri.
Por dan Robert juga melakukan upacara transformasi rambut yaitu kepala dicukur dan menggunakan kain cokelat.
Penahbisan yang dilakukan dua terdakwa Por dan Robert adalah, untuk menjadikan mereka sebagai biksu dalam jangka waktu tertentu. Untuk bertobat di biara Buddha.
Namun, masyarakat menilai, transformasi kedua terdakwa Por dan Robert menjadi biksu tersebut, agar terhindar dari kasus kematian Tangmo Nida.***