Network
DESKJABAR – Kisah memilukan Tangmo Nida yang meninggal setelah terjatuh dari kapal speedboat beberapa waktu yang lalu masih meninggalkan tanda tanya besar.
Kematian Tangmo Nida sudah membuat pihak kepolisian bekerja keras untuk mengungkapnya karena ada kemungkinan bukan sekedar kecelakaan biasa, bisa saja ada konspirasi di balik meninggalnya Tangmo Nida.
Kasus kematian Tangmo Nida ini pun telah menyedot penasaran masyarakat dunia sehingga kasusnya menjadi viral di media sosial beberapa waktu ini.
Untuk kasus kematian Tangmo Nida bahkan seorang ahli forensik Indonesia, Sumy Hastry ikut memberikan tanggapannya.
Baca Juga: KASUS TANGMO NIDA TERBARU, GATICK TAKLUK, Polisi Memburu Orang Hebat Pemandu Keterangan Palsu
Kabar terbaru kasus kematian Tangmo Nida datang dari para saksi yang berada bersama Tangmo Nida pada hari kematiannya.
Adalah Por, Robert dan Sand saat ini telah mendapatkan surat penangkapan dari pihak kepolisian Nonthaburi tidak lama ini.
Dilansir DeskJabar.com dari channel YouTube Anjas di Thailand yang tayang pada 4 April 2022 dengan judul "SAND SERAHKAN DIRI !! GATIK & JOB MENYUSUL !! Part 69".
Dalam video yang dibagikan oleh Anjas dikatakan jika Sand sudah menyerahkan diri ke kantor kepolisian Nonthaburi dan pengacara Decha sangat yakin Gatick & Job akan menyusul.
Pernyataan tersebut dikeluarkan oleh Anjas setelah tersebar kabar pihak kepolisian Nonthaburi telah mengeluarkan surat penahanan untuk Sand pada tanggal 2 April 2022 dalam kasus kematian Tangmo Nida ini.
Selain itu dalam kasus kematian Tangmo Nida ini sebelumnya dua saksi yang lain pun sudah mendapatkan surat penahanan dari pihak kepolisian Nonthaburi.
Dalam kasus kematian Tangmo Nida ini, Por dan juga Robert sempat diduga hendak melarikan diri di perbatasan antara Myanmar dan Thailand.
Saat ini ketiganya walau sudah mendapatkan surat penahanan namun masih belum ditahan. Hal tersebut menjadi salah satu yang diperbincangkan oleh para netizen di media sosial.
Menurut Anjas dalam kasus kematian Tangmo Nida ini Por, Robert dan juga Sand belum ditahan karena ketiganya telah meminta penangguhan penahanan dan memberikan uang jaminan sebesar 200 ribu baht.
“Sand belum ditahan karena sudah memberikan uang jaminan sebesar 200 ribu baht,” kata Anjas.
“Por dan juga Robert sama sudah mendapat surat penahanan, namun karena memberikan uang jaminan 200 ribu baht (hampir 100 juta rupiah) sehingga penahanannya ditangguhkan,” lanjut Anjas.
Selain itu Anjas pun menjelaskan jika Por dan Robert saat ini masih harus terus melapor secara berkala.
“Por dan Robert harus melakukan lapor setiap 5 hari sekali kepada pihak kepolisian Nonthaburi,” terang Anjas.
Sedangkan mengenai Sand tidak ada kewajiban melapor secara berkala, hal tersebut dikarenakan pihak kepolisian menganggap tidak ada upaya melarikan diri dari pihak Sand berbeda dengan Por dan Robert.
“Menurut pengacaranya selama 12 hari ke depan tidak akan ditahan selama tidak ada indikasi untuk melarikan diri,” kata Anjas menjelaskan ucapan pengacara Decha.
Lalu bagaimanakah dengan nasib Gotick dan juga Job, akankah mereka sama akan mendapatkan surat penahanan.
Sejauh ini Anjas memprediksi jika mereka berdua pun akan mendapatkan surat penahanan namun dengan status masih tersangka dan dengan tuduhan yang tidak terlalu mengarah ke arah kasus pembunuhan.***
