Network
DESKJABAR – Belum juga selesai dengan penyebaran virus Covid-19 varian Delta yang sempat menguncang dunia, di Amerika Serikat (AS) sudah menyebar virus Covid-19 varian Lambda, ciri-rinya hampir sama dengan varian Delta, namun memiliki perbedaan.
Meski demikian banyak para ahli menyebut varian Lambda serupa dengan Delta namun tingkatannya masih dibawah Delta, terutama karena varian ini bergerak lambat dan vaksin tetap efektif menghadapinya.
Sebelumnya WHO dalam keterangannya pada 14 Juni 2021 menyebutkan virus Covid-19 varian Lamda masuk dalam kategori “variant of interest” satu tingkat di bawah “variant of concern.”
Baca Juga: Yuk Mengenal Perbedaan Tabung Oksigen Medis dengan Oksigen Industri
Varian lambda pertama kali diidentifikasi di Peru pada Desember 2020, di mana varian ini menyumbang 81% kasus antara pertengahan April dan pertengahan Juni.
Sejak diidentifikasi, varian tersebut telah terlihat setidaknya di 29 negara, termasuk beberapa negara di Amerika Latin, termasuk Argentina, Cile, dan Ekuador, serta Amerika Serikat dan Inggris.
Menurut sebuah studi yang diterbitkan BioRxiv , varian Lambda memiliki mutasi baru pada domain pengikatan reseptor dari protein lonjakan virus, yang mungkin membuatnya lebih mudah menular dan lebih tahan terhadap vaksin.
Baca Juga: Baru Saja Menolak Tawaran Penerbangan Luar Angkasa, Inilah Biodata dan Profil Kevin Hart
Studi ini juga menemukan varian tersebut menunjukkan peningkatan sekitar tiga kali lipat dalam resistensi terhadap antibodi penetralisir yang ditimbulkan oleh vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech , serta peningkatan 2,3 kali lipat dalam resistensi terhadap antibodi yang ditimbulkan oleh vaksin Moderna .
