Gereja Ortodoks Rusia Sebut Penolak Divaksin Covid-19 Sebagai Pendosa dan Harus Bertobat

- 6 Juli 2021, 12:44 WIB
Vaksin Covid-19 buatan Rusia
Vaksin Covid-19 buatan Rusia /ALEXANDER ZEMLIANICHENKO JR/RUSSIAN DIRECT INVESTMENT FUND VIA AP/ScienceNews.org

DESKJABAR - Pihak Gereja Ortodoks di Rusia, memperingatkan masyarakat negara itu yang menolak divaksin Covid-19, sebagai pendosa. 

Bahkan, pihak Gereja Ortodoks memerintahkan, orang-orang yang menolak divaksin Covid-19 harus bertobat selama sisa hidup mereka. Apa yang dilakukan Gereka Ortodoks di Rusia tersebut, dilakukan saat negara bersangkutan mengalami lonjakan baru kasus Covid-19 dan banyaknya kematian.

Dilansir Reuters yang dikutip Antara, Selasa, 6 Juli2021, disebutkan, Gereja Ortodoks Rusia meminta umatnya agar disuntik vaksin Covid-19. Ini  saat 24.353 infeksi baru Covid-19 dilaporkan terjadi pada Senin, 5 Juli 2021, termasuk 6.557 infeksi di Moskow, sehingga totalnya mencapai 5.635.294 infeksi.

Baca Juga: PPKM Darurat, Alhamdulillah Empat Stasiun Tambahan di Daop 3 Cirebon Bisa Layani Tes Antigen

Satgas Covid-19 Pemerintah Rusia mengatakan dalam sehari 654 orang meninggal karena Covid-19, menambah total menjadi 138.579.

Badan statistik federal melakukan pendataan terpisah dan menyebutkan Rusia mencatat sekitar 270.000 kematian Covid-19 selama periode April 2020-April 2021.

Berbicara di stasiun TV pemerintah Metropolitan Hilarion, kepala departemen hubungan eksternal gereja Patriarkh Moskow, mengatakan mereka yang menolak divaksin melakukan "sebuah dosa yang harus mereka tebus seumur hidup mereka."

Baca Juga: Semi Final Copa America 2021: Argentina Vs Kolombia, Head To Head, Prediksi Skor dan Susunan Pemain

Ia menambahkan: "Setiap hari saya menyaksikan situasi di mana orang-orang mendatangi pendeta untuk mengakui bahwa mereka menolak untuk memvaksin diri mereka sendiri atau orang terdekat mereka dan akhirnya menyebabkan kematian seseorang.

"... Dosanya yakni memikirkan diri sendiri tanpa memikirkan orang lain." ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: REUTERS Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x