Kelompok 7amleh telah mengajukan keluhan resmi dengan Google pada hari Senin dan sedang menunggu pembaruan dari perusahaan.
Google tidak membalas permintaan Middle East Eye atas kasus tersebut.
Kecam kesepakatan
Sementara pengguna media sosial juga mengecam setelah mereka mengetahui bahwa pada Senin 24 Mei 2021, Amazon Web Services (AWS) bersama dengan Google menandatangani kesepakatan senilai 1,2 miliar dolar AS dengan Israel.
Proyek, yang disebut Nimbus, akan melihat dua perusahaan teknologi menyediakan layanan cloud untuk sektor publik Israel dan militer Israel.
Perjanjian tersebut, yang dikonfirmasi pada bulan April tetapi baru ditandatangani pada hari Senin, datang hanya beberapa hari setelah sekelompok karyawan di Google, yang dijuluki Diaspora Yahudi di Teknologi, mendesak CEO Sundar Pichai untuk mengakhiri kontrak bisnis yang melanggar hak asasi manusia Palestina.
Baca Juga: Kabar Baik, Lokasi Wisata di Lebak Banten Kembali Dibuka
Surat yang awalnya ditandatangani oleh sedikitnya 250 karyawan itu meminta Google untuk melindungi dan mendukung kebebasan berbicara, termasuk menolak sindiran bahwa kritik terhadap Israel adalah antisemit.
"Kami meminta pimpinan Google untuk menolak definisi antisemitisme yang menyatakan bahwa kritik terhadap Israel atau Zionisme adalah antisemit," bunyi surat itu.