Bagi Presiden Afrika Selatan, Penindasan Palestina Mengingatkan Kembali Praktek Apartheid di Negaranya

- 21 Mei 2021, 07:42 WIB
Serangan udara Israel di Gaza, Palestina.
Serangan udara Israel di Gaza, Palestina. /Antara/Reuters/Ibraheem Abu Mustafa//

DESKJABAR – Penindasan oleh Zionis Israel terhadap rakyat Palestina bagi Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, mengingatkan kembali kenangan buruk pada era apartheid yang dialami rakyat Afrika Selatan.

“Kami sebagai orang Afrika Selatan sangat prihatin karena gambar-gambar yang telah kami lihat yang dialami rakyat Palestina,” tutur Ramaphosa saat diwawancara France 24.

“Gambar-gambar tentang orang-orang yang dilarang bergerak; tentang orang-orang yang rumahnya dihancurkan; tentang orang-orang yang diusir dari rumah mereka sebelum mereka dibom; tentang tentara Israel yang menganiaya orang, semuanya membawa kembali kenangan buruk tentang sejarah kita sendiri, dan apartheid," ujarnya menambahkan.

Baca Juga: Ridwan Kamil Minta Warga Manfaatkan Layanan Lapor Polisi 110 Yang Diluncurkan Kapolri di Jabar

Cyril Ramaphosa kembali menegaskan bahwa Afrika Selatan mendukung Palestina.

Wawancara selama 18 menit dengan Ramaphosa dimulai dengan pertanyaan tentang pemboman Israel di Gaza dan kegagalan komunitas internasional untuk meminta pertanggungjawaban Israel.

Menurutnya, ketika orang Afrika Selatan melihat gambar-gambar itu, mereka tidak bisa tidak memihak Palestina. "Dukungan negara kami untuk rakyat Palestina didasarkan pada prinsip-prinsip," tuturnya.

Baca Juga: Permintaan dan Pendaftaran Sertifikat Halal Tetap Banyak Selama Pandemi Covid-19

Ramaphosa menyuarakan temuan kelompok hak asasi manusia terkemuka yang menyimpulkan bahwa Israel bersalah melakukan kejahatan apartheid, yang dianggap sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan di bawah hukum internasional.

Halaman:

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: WAFA France 24


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah