Penggunaan Vaksin AstraZeneca Tiba-Tiba Ditangguhkan, Ini Alasan Denmark

- 12 Maret 2021, 05:56 WIB
Ilustrasi  vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. /Antara/

DESKJABAR - Terkait sejumlah laporan kasus penggumpalan darah, termasuk adanya satu kematian, Denmark telah menghentikan sementara penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca selama dua pecan, Kamis 11 Maret 2021,

“Kami dan Badan Obat-Obatan Denmark harus merespon terhadap laporan-laporan terkait kemungkinan efek samping yang serius, baik dari Denmark maupun dari negara-negara Eropa lainnya,” kata direktur Otoritas Kesehatan Denmark, Soren Brostrom, dalam sebuah pernyataan.

Penggunaan vaksin tersebut akan ditangguhkan selama 14 hari. Badan kesehatan tidak memberikan rincian terkait korban penggumpalan darah asal Denmark.

“Saat ini belum mungkin untuk menyimpulkan apakah ada keterkaitan. Kami mengambil tindakan dini, hal ini perlu diinvestigasi secara menyeluruh,” kata Menteri Kesehatan Magnus Heunicke di Twitter.

Baca Juga: Polisi Diminta Lebih Tegas Lagi Tertibkan Knalpot Bising, Peran Orang Tua Diperlukan  

Baca Juga: 47 Orang Warga Tasikmalaya Positif Covid-19, Diduga dari Kluster Senam

Baca Juga: HUMOR SUEB: Belum Pernah Peluk Pacar

AstraZeneca pada hari Kamis 11 Maret 2021 mengatakan kepada Reuters dalam sebuah pernyataan tertulis bahwa keamanan vaksinnya telah dipelajari secara ekstensif dalam uji coba pada manusia dan data yang ditinjau oleh rekan sejawat telah mengkonfirmasi bahwa vaksin tersebut secara umum dapat diterima dengan baik.

Produsen obat itu mengatakan awal pekan ini suntikannya telah menghadapi kontrol kualitas yang ketat dan bahwa "tidak ada efek samping serius yang dikonfirmasi terkait dengan vaksin". Ia juga mengatakan telah melakukan kontak dengan otoritas Austria dan akan mendukung penuh penyelidikan mereka.

Badan Obat-Obatan Eropa (EMA), mengatakan pada Rabu 10 Maret 2021, sejauh ini tidak ada bukti yang menghubungkan AstraZeneca dengan dua kasus di Austria.

Dikatakan jumlah kejadian bekuan darah yang bergerak (tromboemboli) - ditandai dengan pembentukan gumpalan darah - pada orang yang telah menerima vaksin AstraZeneca tidak lebih tinggi dari yang terlihat pada populasi umum, dengan 22 kasus kejadian serupa dilaporkan di antara 3 juta orang yang telah menerimanya pada 9 Maret 2021.

Halaman:

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x