NESTAPA Warga Palestina Juga Harus Dialami di Amerika Serikat, 3 Mahasiswa Palestina Ditembak Pria Bersenjata

27 November 2023, 05:36 WIB
3 mahasiswa asal Palestina yang tengah belajar di Amerika Serikat, dalam kondisi kritis akibat penembakan oleh pria bersenjata pada Sabtu 25 November 2023 di Vermon. /Twitter/

DESKJABAR – Nestapa warga Paletisna tidak hanya mereka dapatkan dari serangan-serangan brutal yang dilakukan tentara zionis Israel, mereka juga harus menghadapi hal yang sama di negara Amerika Serikat (AS) yang selama ini mengklaim sebagai negara demokratis.

Dampak konflik antara Palestina dengan Israel merembet ke Amerika Serikat. Pada Sabtu 25 November 2023, tiga pelajar asal Palestina ditembak pria bersenjata di Vermon, AS bagian timur. Akibatnya, mereka saat ini berada dalam kondisi kritis.

IsraelBaca Juga: SIKAP Pengecut dan Biadab Israel Tak berhenti, Kali Ini Rumah Sakit Indonesia di Gaza Dikepung, 12 Orang Tewas

Pemerintah Palestina melalui Kementerian Luar Negeri Palestina mengutuk dan meminta pihak yang berwenang di Amerika Serikat untuk menangani penembakan tersebut dan meminta pertanggungjawaban.

Sejak konflik Palestina dengan Israel, di Amerika Serikat yang selama ini mereka mengklaim sebagai negara demokratis, namun kenyataannya mereka banyak melakukan ketidakadilan. Pemerintah AS banyak melakukan pembungkaman terhadap mereka-mereka yang menggaungkan pro Palestina.

Tidak hanya itu, sejak konflik Palestina dengan Israel terjadi sejak Oktober 2023, sikap anti Islam khususnya Palestina juga terjadi. Bahkan diwarnai dengan serangan fisik yang brutal.

Tiga mahasiswa asal Palestina yang menjadi korban tembak pada Sabtu lalu di Vermon tersebut diidentifikasi sebagai Tahseen Ahmed dari Trinity College, Connecticut, Kinnan Abdel Hamid dari Haverford College di Pennsylvania, dan Hisham Awartani dari Brown University, Rhode Island, adalah lulusan Ramallah Friends School di Tepi Barat

Komite Anti-Diskriminasi Arab Amerika (ADC) dalam pernyataanya mengatakan bahwa ketiga mahasiswa Palestina tersebut, saat itu tengah dalam perjalanan untuk makan malam sambil mengenakan keffiyeh dan berbicara dalam bahasa Arab. Mereka ditembaki pria bersenjata di Burlington.

"Setelah meninjau informasi awal yang diberikan, kami punya alasan untuk meyakini penembakan ini terjadi karena korbannya adalah orang Arab," kata ADC dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu, 26 November 2023.

Baca Juga: Grand Final MasterChef Indonesia Season 11, Netizen Sudah Menebak Siapa Jadi Juara

"Ketiga korban selamat dari penembakan awal, namun dua di antaranya saat ini berada di ICU, dan satu siswa mengalami luka sangat kritis dan serius. Sejauh ini jumlah cedera belum diketahui.”

Para korban dilaporkan dilarikan ke Pusat Medis UVM di Burlington.

Bocah Palestina Ditikam 26 Kali

Kementerian luar negeri Palestina pada hari Minggu mengutuk penembakan tersebut dan meminta pihak berwenang AS untuk segera meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab atas penembakan tersebut.

Meskipun di AS saat ini terjadi peningkatan insiden antisemit sejak konflik Palestina dengan Israel terjasdi, namun warga Palestina khususnya, Arab dan muslimah di AS menghadapi dampak terberat dari kampanye kebencian, disinformasi media dan serangan fisik dalam 8 pekan terakhir.

Sebelumnya, seorang bocah Palestina berusia 6 tahun ditikam seorang tuan tanah yang anti muslim di Plainfield, 60 kilometer barat daya Chicago.

Baca Juga: Banyak Tempat Nongkrong Asyik pada Perkebunan Teh di Kertasari, Pangalengan, Bandung

Menurut laporan, bocah yang bernama Wadea al-Fayourne dibunuh oleh pria kulit putih di Illinois dengan cara ditikam sebanyak 26 kali.

Menurut polisi di Kotapraja Plainfield, sekitar 60 km barat daya kota Chicago, ibu dan anak tersebut menjadi sasaran tuan tanah mereka, Joseph Czuba, sehubungan dengan konflik Palestina dengan Israel dan karena keyakinan agama mereka.

"Detektif dapat menentukan bahwa kedua korban dalam serangan brutal ini menjadi sasaran tersangka karena mereka beragama Islam dan konflik Timur Tengah yang sedang berlangsung yang melibatkan Hamas dan Israel," kata Kantor Sheriff Will County dalam sebuah pernyataan.

Sementara itu, pada pekan lalu, mantan ajudan Barrack Obama, Stuart Seldowitz, tertangkap kamera melancarkan omelan rasis dan anti-Islam terhadap Mohamed Hussein, seorang warga berusia 24 tahun yang juga penjual truk makanan tua di New York City. Seldowitz kemudian ditangkap.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Middle East Eye

Tags

Terkini

Terpopuler