Belanda Minta Maaf Lagi ke Indonesia? Terkait Peranan dalam Perbudakan Masa Kolonial, Siapkan Dana Rp3 Triliun

5 November 2022, 07:25 WIB
Menteri Perlindungan Hukum Belanda Franc Weerwind mengonfirmasi laporan media RTL bahwa pemerintah Belanda berencana menyampaikan permintaan maaf secara resmi pada akhir tahun ini, yaitu Desember 2022. /Instagram @ministervrb/

DESKJABAR - Pemerintah Belanda berencana menyampaikan permintaan maaf resmi atas peranannya dalam perbudakan selama masa kolonial.

Menteri Perlindungan Hukum (Minister voor Rechtsbescherming) Belanda Franc Weerwind mengonfirmasi laporan media RTL bahwa pemerintah Belanda berencana meyampaikan permintaan maaf secara resmi pada akhir tahun ini, yaitu Desember 2022.

Menurut dia, pemerintah Belanda juga berencana mengeluarkan dana 200 juta euro (setara Rp3 triliun) untuk membiayai berbagai proyek dan upaya meningkatkan kesadaran soal peranan kekuasaan kolonial pada perbudakan.

Baca Juga: Semifinal Hylo Open 2022, Anthony Sinisuka Ginting Vs Kidambi Srikanth, Berikut 3 Link Live Score

Selain itu, RTL juga melaporkan, pemerintah Belanda akan menyiapkan dana sebesar 27 juta euro (setara Rp417,69 miliar) untuk membuka museum perbudakan.

Keputusan tersebut muncul setelah Komisi Dialogue Group on Slavery History yang didirikan Kementerian Dalam Negeri Belanda tahun lalu mengeluarkan sejumlah rekomendasi.

Salah satu rekomendasi adalah pemerintah Belanda menyampaikan permintaan maaf atas peranannya dalam perbudakan selama masa kolonial.

Komisi itu juga merekomendasikan Pemerintah Belanda untuk mengakui bahwa perdagangan budak trans-Atlantik pada abad 17-19 merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan.

"Ini adalah momen besar dan indah," ujar Franc Weerwind seperti dilansir Antara yang mengutip dari kantor berita ANP, di hadapan wartawan di Den Haag, Jumat, 4 November 2022.

Baca Juga: Semifinal Hylo Open 2022, Gregoria Mariska Tunjung Vs Han Yue, Cek Jam dan Link Live Score Pertandingan

Menurut Franc Weerwind, dengan menyampaikan permintaan maaf, pemerintah Belanda akan 'membuka lembaran baru menuju masa depan bersama'.

Jika pemerintah Belanda jadi menyampaikan permintaan maaf pada akhir tahun 2022, ini bukan kali pertama. 

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Belanda Bernard Bot saat berkunjung ke Indonesia pada 15 Agustus 2006 menyampaikan permintaan maaf atas dasar penelitian politik dan moral, tetapi tidak atas dasar penelitian secara hukum.

Selanjutnya, Raja Belanda Willem Alexander menyampaikan permintaan maaf atas kekerasan berlebihan yang dilakukan Belanda terhadap Indonesia di masa lalu, tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.

Baca Juga: Resep Sambal Matah yang Mudah, Bikin Bareng Keluarga, Cita Rasa Pedas dan Asam Bikin Lidah Menari-nari Bahagia

Yang terbaru, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte juga pernah menyampaikan permintaan maaf ke Indonesia pada Kamis, 17 Februari 2022.

Saat itu, Mark Rutte meminta maaf kepada Indonesia atas penggunaan kekerasan oleh militer Belanda selama masa Perang Kemerdekaan 1945-1949.***

 

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler