DESKJABAR – Ada kejadian yang tak biasa yang terjadi pada upacara penutupan Kongres Partai Komunis China pada Sabtu, 22 oktober 2022.
Mantan Presiden China Hu Jintao, diusir paksa oleh pengawal acara, yang videonya menjadi viral di media sosial di luar China.
Sayangnya, kejadian menarik dan langka di sebuah event penting di Kongres Partai Komunis China tersebut, tidak ada satupun dibahas di medsos lokal Weibo.
Muncul dugaan medsos di China menghadapi tindakan sensor dari pihak penguasa atas kejadian pengusiran paksa Hu Jintao tersebut.
Tayangan video yang bertebaran luas di media sosial di luar China, memperlihatkan Hu Jintao yang duduk di sebelah Presiden China Xi Jinping, didekati oleh seorang petugas acara.
Setelah membisikkan sesuatu, Hu Jintao sepertinya menolak untuk disuruh pergi. Setelah beberapa kali menolak, akhirnya 2 petugas kemudian memegang tangannya dan mengawalnya ke luar dari ruangan Aula Besar Rakyat di Beijing.
Saat melewati Xi Jinping, dia mengucapkan kata-kata yang entah apa yang dikataknnya kepada presiden penerusnya itu.
Kemudian Hu Jintao menepuk bahu Perdana Menteri Li Keqiang, yang merupakan anak didiknya dari Liga Pemuda Komunis.
Mengutip laman Reuters, tayangan video insiden langka tersebut yang sangat tidak biasa mengingat manajemen panggung yang cermat dari sebagian besar acara semacam itu, dibagikan secara luas di Twitter.
Namun, tayangan video itu tidak dapat ditemukan di platform media sosial China yang sangat disensor.
Di Weibo yang mirip Twitter di China, beberapa pengguna media sosial menyinggung insiden tersebut dengan mengomentari posting lama yang menampilkan Hu, taktik umum yang digunakan untuk menghindari sensor dunia maya.
Sedangkan Kantor Berita Xinhua yang dikelola pemerintah melaporkan bahwa Hu Jintao dalam kondisi sedang tidak enak badan selama sesi acara penutupan Kongres Partai Komunis China.
Menurut Xinhua, staf acara kemudian membawa dan menemaninya ke ruang lain di luar aula untuk beristirahat.
Pengusiran paksa ini menambah spekulasi kian menajamnya konflik di antara elite pejabat tinggi di negeri China yang terjadi di antara kubu Xi Jinping dengan kubu Hu Jintao.
Seperti diketahui, beberapa lawan politik Xi Jinping berusaha dipensiunkan dari Partai Komunis China.
Perdana Menteri Li Keqiang (67) akan segera dipensiunkan meski usianya masih di bawah usia 68 tahun sesuai aturan pension di China.
Selain Li Keqiang, kubu Hu Jintao juga akan kehilangan Wang Yang, yang juga akan dipensiunkan dari jajaran 7 pimpinan elit Partai Komunis China, meski usianya baru 67 tahun.
Padahal, Wang Yang dinilai beberapa kalangan sebagai calon Perdana Menteri potensial.***