DESKJABAR – Sebuah topan yang disebut Muifa, beberapa menit lalu menerjang China Timur, hingga menyebabkan 1,6 juta warga mengungsi.
Terjangan topan trofis Muifa ini, menurut media setempat merupakan yang ke-12 melanda China di tahun ini.
Sebelumnya, topan Muifa tersebut menyerang kota Zhoushan di Zhejiang pada Rabu kemarin.
Baca Juga: Kaca Mobil Berembun? Gunakan Litter atau Pasir Kucing, Ini 6 Tips Seputar Masalah Kendaraan
Badai itu datang setelah Topan Hinnamnoor menghantam Shanghai dan wilayah tetangganya pekan lalu, yang menyebabkan penangguhan layanan feri Shanghai dan penutupan sekolah di beberapa bagian Zhejiang.
Menurut beberapa sumber, Muifa yang berupa angin kencang disertai hujan lebat itu menerjang pantai timur China yang pada penduduk.
Serangan itu menyebabkan sekira 1,6 juta orang dengan segera meninggalkan rumah masing-masing, mengikuti evakuasi.
Baca Juga: Kisah Misteri Sosok Onggo Inggi yang Kerap Meminta Tumbal di Jembatan Jurug Lama Solo
Sebanyak 1,6 juta warga tersebut, sedikitnya 426.000 orang dievakuasi di Shanghai dan 1,2 juta orang lainnya dibawa ke tempat penampungan sementara di provinsi tetangga Zhejiang.
Sementara penerbangan dari dan ke bandara utama Shanghai dihentikan sementara hingga angina kencang dan hujan lebat reda.
Hingga saat ini, belum ada laporan soal korban akibat serangan topan Muifa trersebut, walau topannya diketahui paling kuat sejak muncul tahun 1949.
Baca Juga: Selain Berdosa, Perilaku Ini Penyebab Doa Anda Tidak Terkabul, Cepat Taubat Agar Permohonan Tercapai
Yang pasti, seperti dikutip dari CNA, gelombang raksasa tersebut menerjang garis pantai di teluk Hangzhou, di selatan Shanghai, menyebabkan tanah longsor di Kabupaten Ninghai di provinsi Zhejiang.
Kemunculam topam itu juga menyebabkan pembatalan semua penerbangan ke pusat keuangan terbesar China.
Perjalanan udara perlahan dilanjutkan di Shanghai saat badai bergerak ke utara, tetapi sebagian besar penerbangan dari dua bandara utama kota itu dibatalkan Kamis pagi.
Para pejabat memerintahkan semua kapal penangkap ikan di Laut Kuning dan Laut Bohai untuk berlabuh di pelabuhan saat China timur laut bersiap menghadapi topan. ***