TRAGEDI San Antonio Bukan yang Pertama, Truk Kontainer Jadi Modus Penyelundupan Pekerja Migran Meksiko

28 Juni 2022, 13:05 WIB
Tragedi penemuan 46 mayat pekerja migram Meksiko di San Antino, bukanlah kejadian pertama. /KSAT TV San Antonio/

DESKJABAR – Publik AS baru saja dikejutkan dengan penemuan 46 pekerja migran illegal asal Meksiko yang tewas bertumpuk di dalam truk kontainer yang terparkir di dekat rel kereta api, San Antonio, Texas, Senin 27 Juni 2022 waktu setempat.

Tragedi San Antonis yang menelan korban pekerja migran asal Meksiko bukanlah yang pertama kali, itu sudah terjadi berulang-ulang.

Jalur sepi di San Antonio, Texas, memang menjadi jalur penyelundupan manusia dari Meksiko ke Amerika Serikat atau AS, dan modus menggunakan truk kontainer menjadi pilihan.

Baca Juga: 46 Pekerja Migran Asal Meksiko Ditemukan Tewas di dalam Truk Kontainer di Texas, 3 Pelaku Diamankan

Walikota San Antonio Ron Nirenberg mengatakan, penemuan 46 pekerja migran illegal asal Meksiko pada senin, 27 Juni 2022 disebut sebagai tragedi kemanusiaan.

Nirenberg mengatakan bahw 46 pekerja migran asal Meksiko yang ditemukan tewas tersebut dinilai memiliki keluarga yang kemungkinan besar berusaha mencari kehidupan yang lebih baik.

"Migran yang mencari suaka harus selalu diperlakukan sebagai krisis kemanusiaan, tetapi malam ini kita menghadapi tragedi kemanusiaan yang mengerikan," tulisnya di Twitter.

"Lebih dari 40 nyawa harapan hilang. Saya mendorong semua untuk berpikir penuh kasih, berdoa untuk almarhum, yang sakit, dan keluarga mereka saat ini," tulisnya.

Penemuan 46 pekerja migran Meksiko Senin 27 Juni 2022, dinilai sebagai tragedi paling mematikan di antara ribuan orang yang tewas saat mencoba menyeberangi perbatasan dari Meksiko dalam beberapa dekade terakhir.

Tercatat 10 pekerja migran Meksiko tewas setelah mereka terjebak di dalam truk yang diparkir di Walmart di San Antonio.

Pada tahun 2003, 19 migran ditemukan di sebuah truk yang terik di tenggara San Antonio.

Baca Juga: Sesar Baribis, Rekahan Lapisan Bumi di Bawah Jabar dan DKI, Pemicu Gempa, Ini Daerah di Jabar yang Terancam

Truk kontainer muncul sebagai metode penyelundupan yang populer di awal 1990-an di tengah lonjakan penegakan perbatasan AS di San Diego dan El Paso, Texas, yang saat itu merupakan koridor tersibuk untuk penyeberangan ilegal.

Buntut kejadian mengegerkan tersebut, 3 orang yang diduga pelaku penyelundupan pekerja migram asal Meksiko tersebut telah ditangkap pihak kepolisian setempat.

Penemuan 46 mayat yang bertumpuk di dalam truk kontainer tersebut,merupakan salah satu insiden penyelundupan manusia paling mematikan di sepanjang perbatasan AS.

Selain ditemukan 46 mayat pekerja migran, pihak kepolisian setempat juga segera melarikan 16 pekerja migran lainnya ke rumah sakit dalam kondisi kritis.

Penemuan 46 mayat mengegerkan terjadi di jalan terpencil dekat San Antonio, Texas, dekat perbatasan dengan Meksiko.

Kepala polisi William McManus memaparkan kronologi penemuan 46 mayat migran asal Meksiko tersebut.

Menurutnya, seorang pekerja di kota San Antonio mendengar teriakan minta tolong ketika dia melintas di tempat kejadian pada sekitar jam 6 sore.

Baca Juga: Jumlah Kasus Cacar Monyet Meningkat Menjadi Lebih dari 3.400 Secara Global kata WHO, Bagaimana Indonesia?

Ke-46 mayat tersebut yang berada di dalam trailer adalah bagian dari dugaan upaya penyelundupan migran ke AS, dan meninggal karena panas yang ekstrem.

Saat pihak kepolisian lokal tiba di tempat kejadian, mereka menemukan mayat bergelimpangan dan pintu kontainer terbuka sebagian.

Enam belas pasien telah dibawa ke rumah sakit akibat panas ektrim di dalam konmtainer tanpa persedian air minum.

Seorang pejabat Departemen Pemadam Kebakaran San Antonio mengatakan, mereka menemukan tumpukan mayat dan tidak ada tanda-tanda adanya persediaan air minum di dalam truk.

Truk ditemukan terparkir dan ditinggalkan di sebelah rel kereta api di daerah terpencil di pinggiran selatan kota.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler