IMLEK 2022 di Cina, Mau Tahu Jumlah Warga yang Mudik Tahun Ini, Covid-19 tak Jadi Halangan

31 Januari 2022, 07:21 WIB
Setiap periode Chunyun Imlek, sejumlah ruas tol di Cina menghadapi kemacetan /chinadaily.com/

 

DESKJABAR – Jika di masyarakat Indonesia dan di sebagian masyarakat muslim dunia, setiap menghadapi hari raya Idulfitri dibarengi dengan prosesi mudik ke kampung halaman.

Hal yang sama juga terjadi di masyarakat Cina setiap menghadapi tahun baru Imlek, yang  juga diikuti prosesi mudik dalam jumlah yang sangat besar, yang membuat sejumlah ruas jalan tol di Cina akan menghadapi kemacetan.

Demikian pula menghadapi Imlek 2022, pandemi Covid-19 diperkirakan tak akan menghakangi bagi masyarakat Cina untuk melakukan perjalanan mudik, untuk bisa berkumpul bersama anggota keluarga.

Baca Juga: KASUS SUBANG Penuh Drama dan Framing, INIKAH Strategi Terakhir dari Polda Jabar untuk Menangkap Pelaku?

Tahun Baru Imlek biasanya memicu periode perjalanan tersibuk di dunia, karena ratusan juta orang melakukan perjalanan ke kampung halaman mereka untuk chunyun , atau migrasi musim semi.

Pada malam tahun baru Imlek, keluarga merayakan dengan makan malam besar-besaran yang diselenggarakan oleh anggota paling senior mereka.

Itulah yang memicu anggota keluarga untuk melakukan perjalanan mudik agar bisa berkumpul dengan keluarga.

Meski, pandemi Covid-19 telah melumpuhkan tradisi ini dalam beberapa tahun terakhir, karena pemerintah China mendesak warganya untuk tinggal di rumah untuk menahan wabah.

Namun, menghadapi Imlek 2022, perjalanan mudik akan kembali meningkat.

Baca Juga: MENGENAL Perayaan Imlek di Cina, Perayaan Selama 16 Hari yang Diakhiri dengan Yuan Xiao, Fetival Lentera

Pemerintah China memperkirakan total 1,2 miliar perjalanan selama musim liburan Imlek 2022, naik 36% dari tahun lalu.

Itu artinya, jumlah warga yang akan mudik di Cina untuk merayakan imlek setara dengan 200 kali lipat jumlah populasi Singapura, yang berjumlah 5,5 juta orang.

Sekitar 260 juta orang bepergian dalam 10 hari sejak liburan dimulai pada 17 Januari 2022, lebih sedikit dari sebelum ystemc tetapi naik 46% dibandingkan tahun lalu.

Momen membangun sistem transportasi modern

Prosesi perjalanan mudik setiap menjelang perayaan Imlek, menjadikan momen horor bagi sistem lalu lintas di Cina. Seminggu menjelang perayaan Imlek ruas jalan tol penuh dengan gambaran kemacetan luar biasa.

Infratruktur tol ternyata belum mampu menampung kapasitas jumlah waga Cina yang sedemikian banyak yang melakukan perjalanan mudik dalam waktu bersamaan.

Baca Juga: TIDAK BANYAK YANG TAHU, Beginilah Cara Tumbal Pesugihan Menyerang Korban, Ini Penjelasan Ustadz Danu

Banyak juga masyarakat yang menggunakan transportasi umum, tidak kebagian tiket karena saking banyaknya warga yang mudik dalam kurun waktu yang bersamaan.

Itulah yang membuat momen mudik Imlek menjadi momen bagi pemerintah Cina untuk membangun sistem transportasi mereka lebih baik lagi.

Tahun 2020, sekitar 3 miliar perjalanan selama periode Chunyun 2020, sedikit meningkat dari angka tahun lalu (2,99 miliar perjalanan).

Dari jumlah tersebut, 2,43 miliar perjalanan akan dilakukan dengan mobil (1,2% lebih sedikit dari tahun lalu), 440 juta dengan kereta api (naik 8%), 79 juta melalui udara (meningkat 8,4%) dan 45 juta melalui laut (9,6 juta perjalanan).

Saat itu pemerintah Cina pun menjelaskan, apa yang telah mereka siapkan untuk menghadapi perjalanan di periode Chunyun.

Baca Juga: BAHAYA, Jangan Pernah Ucapkan Do'a Seperti Ini Dalam Hidupmu, Begini Kata Ustadz Khalid Basalamah

Hingga 2020, Cina telah membangun 8.489 kilometer jalur kereta api baru pada 2019, termasuk 5.474 kilometer rel kecepatan tinggi.

Kereta api berkecepatan tinggi Beijing-Zhangjiakou,  kereta peluru tanpa pengemudi yang beroperasi pada kecepatan 350 kilometer per jam dan kereta api berkecepatan tinggi Chengdu-Guiyang.

Pembangunag kereta api cepat di kedua jalur ini menjadi fokus perhatian karena biasanya jalur ini adalah jalur padat di setiap priode Chunyun di utara dan wilayah barat Cina.

Teknologi baru akan berperan dalam mengurangi kemacetan di stasiun kereta api, jalan raya, dan bandara.
Lebih dari 1.000 stasiun kereta api di Tanah Air telah dipasang sistem e-ticket check-in untuk mempercepat prosedur ticketing.***
Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler