Penembakan Massal Kembali Terjadi di AS, 8 Orang Tewas dan Pelaku Bunuh Diri

27 Mei 2021, 08:22 WIB
Penembakan massal di AS kembali terjadi di San Jose pada Rabu 26 Mei 2021. Sebanyak 8 orang tewas /filckr/Will Buckner/

 

DESKJABAR – Penembakan massal kembali terjadi di Amerika Serikat (AS), ketika salah seorang karyawan kereta api melakukan serangan membabi buta yang menewaskan 8 orang dan sejumlah orang luka-luka, di San Jose, Kalifornia, Rabu 26 Mei 2021 pagi waktu setempat.

Pihak berwenang di negara bagian Kalifornia, AS, mengatakan, tersangka penembakan tewas bunuh diri setelah sebelumnya terlibat tembakan-menembak dengan polisi.

Penembakan itu terjadi di fasilitas kereta ringan yang dioperasikan oleh Valley Transportation Authority (VTA), layanan transit utama yang terletak di sebelah Departemen Sheriff Santa Clara County.

Baca Juga: Liga Eropa 2020-2021, Dua Kali Kiper Geronimo Rulli Jadi Penentu Sejarah Villareal

Media lokal mengidentifikasi tersangka pelaku penembakan adalah Samuel Cassidy yang berusia 57 tahun, seorang teknisi di VTA.

Kasus yang terjadi di San Jose semakin menambah daftar panjang kasus penembakan massal di AS. Dalam sepekan terakhir, sedikitnya 12 orang tewas dalam insiden serupa di AS.

Selama empat minggu di bulan Maret dan April, terjadi tiga penembakan yang melibatkan korban massal. Pada 16 Maret, delapan orang tewas, termasuk enam wanita keturunan Asia, di spa di kawasan Atlanta.

Baca Juga: Hati-hati, Inilah 5 Jenis Tanaman Paling Mematikan di Dunia

Kurang dari sepekan kemudian, 10 orang tewas dalam penembakan di supermarket di Colorado, dan beberapa minggu setelah itu, 8 orang tewas dalam penembakan massal di fasilitas FedEx di Indianapolis.

Sementara itu pihak  berwenang mengemukakan, tersangka penyerang di San Jose, yang dikonfirmasi sebagai karyawan VTA, meninggal karena luka tembak yang dilakukan sendiri.

Pihak berwenang juga belum mengonfirmasi nama penembak dan belum menawarkan informasi tentang kemungkinan motif.

“Saat deputi kami masuk lewat pintu, awalnya dia masih tembak-menembak. Ketika wakil kami melihatnya, dia menembak dirinya sendiri, ”kata Sheriff Santa Clara County Laurie Smith.

Baca Juga: Butter Pecahkan 5 Rekor Dunia Guinness, BTS Catat Total 25 Guinness World Records

Deputi Sheriff Russell Davis mengkonfirmasi bahwa setidaknya delapan orang telah tewas, sementara banyak korban sedang dirawat karena luka serius.

Serangan mematikan, yang menuai pesan keprihatinan dan kecaman dari anggota parlemen AS, adalah yang terbaru dari beberapa penembakan massal baru-baru ini di berbagai bagian negara itu.

“Rasanya seperti ini terjadi berulang-ulang, bilas dan ulangi, bilas dan ulangi,” kata Gubernur California Gavin Newsom. “Ini menimbulkan pertanyaan sialan: Apa yang terjadi di Amerika Serikat? Apa yang salah dengan kita? "

Pelaku penembakan,Cassidy, telah bekerja di VTA sejak 2012, ketika dia terdaftar sebagai mekanik-elektro, dan dia dipromosikan menjadi pengelola gardu induk pada tahun 2015.

Baca Juga: Diplomasi Batik Ridwan Kamil Disukai Media dan Publik Korea Selatan

Kemungkinan adanya bom

Rob Reynolds dari Al Jazeera, melaporkan regu bom diturunkan untuk menyisir seluurh lokasi kejadian, setelah polisi menerima informasi tentang kemungkinan adanya bahan peledak.

Walikota San, Jose Sam Liccardo, mengatakan, dia mengetahui laporan berita tentang kebakaran di rumah Cassidy pada hari sebelumnya.

"Itu pasti informasi yang saya miliki, apakah ada kebakaran di rumah penembak, tidak ada yang ditemukan di dalam rumah," kata Liccardo kepada stasiun televisi KGO. “Ini adalah mimpi terburuk setiap walikota,” ujarnya menambahkan.

Beberapa kendaraan pemadam kebakaran, polisi dan penjinak bom diparkir di luar rumah tersangka, di sepanjang jalan buntu di tenggara San Jose, beberapa jam setelah penembakan.

Robot pendeteksi bahan peledak duduk di jalan dekat rumah sementara dua teknisi penjinak bom memasuki rumah bergaya peternakan. Penyelidik Arson bersama dengan agen FBI dan Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api, dan Bahan Peledak AS juga hadir.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler