DESKJABAR - Rokok elektrik mungkin bukan alternatif yang lebih aman untuk merokok selama masa kehamilan, menurut studi pertama tentang efek paparan nikotin prenatal pada bayi.
Psikolog di Universitas Durham, Inggris, menemukan bahwa bayi dari para ibu perokok dengan rokok elektrik selama kehamilan menunjukkan refleks abnormal, yang serupa dengan bayi yang ibunya merokok menggunakan rokok tradisional.
Refleks abnormal dapat mencakup bayi yang tidak menggenggam jari dengan tangan atau tidak terkejut jika tangan yang menopang kepalanya tiba-tiba diangkat, seperti dikutip dari Eureka Alert, Jumat 16 Oktober 2020.
Baca Juga: Terjangkit Virus Covid-19, Valentino Rossi : Aku Sedih dan Marah
Bila ada sejumlah refleks yang abnormal tersebut, bisa jadi ini pertanda perkembangan otak terganggu, yang harus diteliti lebih lanjut.
Refleks normal mendukung perkembangan tahap awal motorik, seperti merangkak dan berguling.
Baca Juga: Buruh Tuntut Jokowi Keluarkan Perpu Pembatalan UU Cipta Kerja
Para peneliti mengatakan, seperti dikutip DESKJABAR dari RRI, temuan mereka memiliki implikasi penting bagi pedoman kebijakan mengenai penggunaan dan keamanan rokok elektrik selama kehamilan sebagai metode untuk mengurangi bahaya yang disebabkan oleh merokok.
Mereka merekomendasikan perlunya penyelidikan lebih lanjut tentang potensi efek rokok elektrik pada bayi.
Baca Juga: Di Kota Bandung, Tak Usah Bayar PBB Selama Pandemi Covid 19
Dan, satu-satunya cara yang aman untuk mengurangi bahaya adalah dengan tidak merokok selama kehamilan, apakah itu rokok tradisional atau rokok elektrik.***