Pihak Lionsgate hanya akan menjadi distributor bagi film Badarawuhi di Desa Penari secara global. Sementara itu, distribusi untuk film tersebut di wilayah Asia Tenggara, seperti Malaysia dan Singapura akan tetap dipegang oleh MD Pictures.
Lions Gate Entertainment Corporation atau yang biasa dikenal dengan Lionsgate adalah perusahaan industri hiburan asal Kanada. Didirikan pada 1997 oleh Frank Giustra di Vancouver, Kanada. Lionsgate hingga kini berhasil menjadi salah satu rumah produksi dan distribusi film terbesar di dunia.
Film hasil garapannya yang ikonik diantaranya The Hunger Games, Hackshaw Ridge, La La Land, Power Rangers, Robin Hood, John Wick 3, Rambo, dan Hellboy.
3.Biaya Produksi Rp 20 Miliar
Biaya produksi Film “Badarawuhi di Desa Penari” untuk ukuran film Indonesia termasuk berbiaya cukup mahal yakni diperkirakan mencapai Rp 20 miliar.
Jumlah ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan biaya produksi film “KKN di Desa Penari” yang ketika itu telah menghabiskan biaya sekitar Rp 15 miliar.
Menggandeng Kimo Stamboel sebagai sutradara, Manoj mengatakan jika film Badarawuhi di Desa Penari bahkan menghabiskan biaya produksi yang cukup fantastis.
"Kalau budget sih fantastis. Fantastis budget-nya. Jadi yang pasti kalau sama Kimo mana pernah murah, sih? Enggak mungkin,"ujar Manoj.
4.Badarawuhi Sosok Manusia Berbadan Ular
Salah seorangpraktisi spiritual, Hari Hao atau yang akrab disapa Om Hao pernah membahas tentang sosok menakutkan Badarawuhi.
Om Hao mengungkapkan wujud dan sejumlah misteri dari sang penguasa hutan. Om Hao membeberkan wujud Badarawuhi adalah wanita cantik berbadan ular yang mengenakan selendang. Badarawuhi kerap merasuki jiwa para penari untuk melakukan tarian yang magis. Selain merasuki, Badarawuhi diyakini juga bertugas untuk menghibur ‘penjaga’ hutan lain.