Jadi, apa yang harus kita lakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memakai masker ketika kasus ISPA sedang tinggi? Pertama-tama, edukasi adalah kuncinya.
Kita semua memiliki peran untuk berbagi informasi yang benar dan meyakinkan orang-orang di sekitar kita tentang pentingnya memakai masker.
Selain itu, pemimpin masyarakat, selebriti, dan influencer dapat memainkan peran penting dalam mengedukasi publik. Mereka memiliki pengaruh besar terutama di kalangan remaja milenial, sehingga pesan-pesan kesehatan dapat disampaikan dengan lebih efektif.
Baca Juga: Sendang Geulis Kahuripan di Cikalong Wetan, KBB Ini Jadi Wisata Penyegar di Musim Kemarau
Kesadaran masyarakat tentang pentingnya memakai masker saat kasus ISPA sedang tinggi masih rendah, tetapi kita semua memiliki peran untuk mengubahnya. Dengan membagikan informasi yang benar, melawan mitos, dan mendukung penggunaan masker sebagai tindakan solidaritas, kita dapat melindungi diri sendiri dan orang lain dari penyebaran ISPA.
Ingat, masker itu keren, dan kita semua harus peduli tentang ISPA. Mari bersama-sama menjaga kesehatan kita dan komunitas kita dengan memakai masker.
Seperti dikutip DeskJabar.com dari antaranews.com, Kemenkes melaporkan peningkatan kasus ISPA di Jabodetabek sebagai akibat dari polusi yang tinggi.
Menurut Imran Pambudi, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan, kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Jabodetabek meningkat seiring dengan peningkatan tingkat polusi udara.
Berdasarkan data yang disampaikan Imran, kasus ISPA non-pneumonia (menyerang saluran pernafasan dari tenggorokan hingga ke atas, seperti batuk) paling banyak terjadi di Jakarta Timur pada Selasa (5/9), mencapai 3.115 kasus, peningkatan dari 2.419 kasus pada Rabu (30/8).***