UPDATE: Korban meninggal Bertambah 34 Orang, Kasus Gangguan Ginjal Akut dari 22 Provinsi di Indonesia

- 22 Oktober 2022, 08:42 WIB
Menteri Kesehatan (Menskes) Budi Gunadi Sadikin saat jumpa pers di Jakarta, terkait penyakit Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal/Instagram@kemenkes_ri
Menteri Kesehatan (Menskes) Budi Gunadi Sadikin saat jumpa pers di Jakarta, terkait penyakit Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal/Instagram@kemenkes_ri /

 

DESKJABAR – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin saat jumpa pers Jumat, 20 Oktober 2022 di Jakarta, korban (balita) meninggal dunia akibat penyakit Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal atau Acut Kidney Injury (AKI) bertambah 34 orang.

Jumlah balita yang meninggal dunia akibat penyakit misterius yang menyerang ginjal pada anak balita, bertambah 34 orang, hal itu disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat jumpa awak media di Jakarta.

Dikatakan Menteri Kesehatan, sebelumnya balita yang mengalami gagal ginjal atau gangguan ginjal akut progresif atipikal hingga meninggal dunia, korbannya hanya 1 sampai 2 orang, namun sejak Agustus 2022 hingga Oktober 2022 mengalami peningkatan signifikan.

Dua hari lalu Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merilis sebanyak 206 anak di 20 provinsi di Indonesia dilaporkan mengalami gagal ginjal akut, 99 anak diantaranya meninggal dunia.

Baca Juga: Ternyata, Sobekan Kain Ini Bisa Dipakai Alat Santet, Disampaikan oleh Buya Hamka

Hanya selang dua hari update data yang dirilis Kemenkes jumlahnya bertambah, yakni 241 kasus, korban meninggal dunia bertambah 34 anak, hingga total korban meninggal 133 anak atau sekitar 55 persen dari jumlah kasus.

“Artinya kematian atau case fatality rate tinggi sebanyak 55 persen,” ujar Budi Gunadi Sadikin

Kemdian Budi mengatakan, Jumlah kasus 241, jumlah korban meninggal dunia 133 anak, mayoritas usia 1-5 tahun sudah menyebar di 22 provinsi.

Begitu ada kenaikan Kemenkes dan Badan POM mulai melakukan penelitian, untuk mengetahui apa penyebabnya.

“Pertama kita lihat banyak balita di bawah lima tahun, gejala klinisnya dimulai dengan demam, kehilangan nafsu makan, spesifik dengan ginjal, tak bisa pipis atau buang air kecil sedikit,”ungkanya.

Halaman:

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: Kemenkes RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x