DESKJABAR- Setelah sukses menggelar kompetisi Jazz online pertama pada tahun 2021 lalu, The Papandayan Internasional Jazz Competition (TPJC) kembali digelar tahun ini.
Event kompetisi Jazz gelaran kedua ini adalah salah satu program produk The Papandayan Jazz Management.
The Papandayan Internasional Jazz Competition sendiri adalah kompetisi band Jazz internasional berkonsep hybrid yang diselenggarakan secara virtual menggunakan platform konferensi online dan sosial media.
Kompetisi ini terbuka untuk grup profesional dan amatir, dari segala usia di seluruh dunia dan menampilkan panel juri ternama.
Musisi jazz dari seluruh dunia dapat menunjukkan bakat mereka dan memiliki kesempatan untuk mengembangkan eksistensi mereka di industri pertunjukan Jazz melalui kreativitas mereka, hanya dengan mengirimkan video secara online.
Berbeda dari tahun sebelumnya, pada tahun ini kompetisi terbagi menjadi dua kategori usia yakni Youth Jazz, usia dibawah 18 tahun dan Jazz Warrior untuk usia diatas 18 tahun.
Kompetisi terdiri dari 3 babak, yaitu penyisihan, semifinal dan grand final.
Pendaftaran The Papandayan Internasional Jazz Competition telah dibuka pada tanggal 10 Agustus 2022 dan akan ditutup pada 10 Oktober 2022 nanti.
Untuk proses penyeleksian peserta, The Papandayan Internasional Jazz Competition akan dinilai oleh juri-juri dengan format yang sama seperti tahun lalu, yakni Alto Saxophonist asal Belanda, Ben Van Gelder, Musisi Jazz senior Indonesia Dwiki Dharmawan, Eq Puradireja, Venche Manuhutu dan seniman senior Bandung, Hari Pochang.
Selain berkesempatan tampil di TPJF 2023, pemenang juga akan memperebutkan total hadiah sebesar 100 juta Rupiah, piala berlapis emas dan sertifikat, recording deals, dan kolaborasi dengan musisi dunia ternama.
Penyeleggaraan The Papandayan Internasional Jazz Competition Seperti tahun sebelumnya, kembali mendapatkan dukungan dari Pusat Kebudayaan Kerajaan Belanda Erasmus Huis.