Bosan Dengan kehidupan Kota? Di Desa Wisata Edukasi Kampung Tajur, Anda Bisa Merasakan 'Ngawuluku Munding'

- 2 Agustus 2022, 08:47 WIB
Suasana pedesaan yang asri di kawasan wisata edukasi Kampung Tajur Pesanggrahan Kab. Purwakarta yang diminati tamu untuk berkegiatan di sini.
Suasana pedesaan yang asri di kawasan wisata edukasi Kampung Tajur Pesanggrahan Kab. Purwakarta yang diminati tamu untuk berkegiatan di sini. /Dicky Harisman/ DeskJabar/

DESKJABAR - Bagi yang biasa hidup di kota metropolis, merasakan udara segar pegunungan di pagi hari, pergi ke sawah bersama para petani atau menjala ikan di kolam ikan boleh jadi kegiatan yang hampir sulit dilakukan.

Kegiatan keseharian masyarakat pedesaan yang sudah jarang ditemui di kota-kota besar itu, bisa ditemui di kawasan wisata edukasi yang ada di Kab. Purwakarta Jawa Barat.

Berada di kaki gunung Burangrang dengan alam pedesaan yang berhawa sejuk, kawasan wisata edukasi Kampung Tajur telah dibuka untuk umum sejak tahun 2004 lalu melalui gagasan Dedi Mulyadi yang saat itu menjadi wakil Bupati Purwakarta.

Ditetapkannya Kampung Tajur di desa Pesanggrahan Kec Bojong Kab. Purwakarta sebagai kawasan wisata edukasi membuat kehidupan desa ini lebih menggeliat dibanding sebelumnya.

Baca Juga: Jadwal Pertandingan Grup A, B dan C Piala AFF U 16 2022 Berikut Klasemen, Indonesia Kapan Main Lawan Siapa?

Sekitar 45 rumah panggung yang dindingnya terbuat dari bilik dengan atap ijuk menjadi paket wisata edukasi yang menarik bagi pengunjung yang ingin merasakan heningnya suasana pedesaan pada malam hari.

Tidur di rumah panggung dengan alas anyaman bambu dan dapur yang masih menggunakan kayu bakar untuk memasak.

Pagi atau sore hari pengunjung yang bermalam di kampung wisata edukasi Tajur bisa duduk leyeh-leyeh di atas tikar di tengah rumah atau di golodog (teras rumah) sambil menyantap rebus kentang, ubi dan goreng pisang serta segelas kopi kental yang disediakan pemilik rumah.

Menjelang jam makan, pengunjung atau tamu yang bermalam bisa merasakan masakan lembur yang disediakan oleh pemilik rumah. Sayur Lodeh, Sayur Asam, Goreng Ayam, Goreng Ikan, tahu dan tempe, karedok, pencok kacang panjang dengan nasi liwet.

Baca Juga: KASUS SUBANG Sampai Dimana? Ini Jawaban Menohok Kapolda Jabar, Yosef Hidayah Dikebiri

Tak lupa beuleum peda, tumis genjer serta sambel dan lalapan yang siap memanjakan siapa saja yang memakannya.

Rumah-rumah panggung yang ada di kawasan wisata edukasi Kampung Tajur ini sengaja disediakan para pemiliknya yang difungsikan sebagai homestay untuk pengunjung ke kampung Tajur yang berniat bermalam.

Sewa rumah panggung atau homestay ini sebesar Rp 300.000 sampai 350.000 bergantung besar rumah dan jumlah kamar.

Kapasitas per rumah antara 7-10 orang. Yang bisa menampung satu keluarga kecil berlibur di kawasan wisata edukasi ini.

Pada akhir pekan, kawasan wisata edukasi Kampung Tajur dipadati pelajar sekolah yang datang ke sini untuk belajar bersosialisasi di kampung dengan kearifan lokal yang kental.

Baca Juga: Kuy Gengs Klaim Kode Redeem FF Agustus 2022 Terbaru Hari Ini, Rapper Underworld M1887 Siap Jadi Milikmu

Menurut Ayep (41) Ketua RT 10 RW 05, Dusun Tiga, Kampung Tajur , Desa Pesanggrahan Kec Bojong Kab.Purwakarta saat ditemui Desk Jabar di rumahnya, Senin 1 Agustus 2022.

Pengunjung yang datang bermalam di Kampung Tajur bisa mengikuti kegiatan keseharian dari pemilik rumah.

Apabila di lingkungan RT 10 rumah panggung sudah penuh, Aep menambahkan pengunjung diarahkan bermalam di RT 11 yang letaknya masih berdekatan.

Jika pemilik rumah berprofesi sebagai petani, maka tamu yang bermalam bisa mengikuti kegiatan bertani seperti tandur, ngawuluku (membajak sawah), ngarambet dan Ngored (ngambil rumput) dan kegiatan bercocok tanam lainnya.

Baca Juga: Inilah Cara Melihat Khodam Pendamping Diri Sendiri, Gampang Sekali dan Tanpa Ritual

Apabila kebetulan kita menginap di rumah yang pemiliknya berprofesi sebagai peternak ikan, maka tamu akan dilibatkan dalam kegiatan mereka seperti ngecrik, ngaheurap (menjala ikan), ngabedahkeun balong (mengambil ikan dengan cara mengeringkan airnya)

Bagi tamu yang membawa anak-anak tentu kegiatan ini sangat mengasikkan, melibatkan anak-anak dalam mengenal tatanan orang desa dalam mencari nafkahnya.

Selain itu di Kampung Tajur pun, tamu yang bermalam atau hanya datang sehari penuh bisa mengikuti kegiatan membuat Gula Aren, Wajit Ketan, Noga dan Ranginang yang menjadi ciri khas masyarakat pedesaan umumnya di Jawa Barat.

Baca Juga: Inilah Ciri-Ciri Orang yang Akan Dijadikan Tumbal Pesugihan, Salah Satunya Linglung

Begitu menyenangkannya mengenal kehidupan desa di kawasan wisata edukasi ini akan menambah khazanah kita tentang cara mereka berbaur dengan alam. Hidup dalam kesederhanaan dalam lingkungan keluarga yang hangat. Tak pernah mengeluh pada keadaan.

Profil orang pedesaan yang sangat menjaga alamnya dengan baik sehingga alam memberikan manfaatnya kepada mereka. Sebuah pembelajaran hidup harmoni yang patut kita contoh. ***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: Wawancara liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x