Musik Jazz Terdikotomi sebagai Musik Minoritas adalah Opini Salah, Ini Faktanya

- 24 Juli 2022, 19:49 WIB
Beberapa Event Jazz di Tanah air dengan logo yang khas
Beberapa Event Jazz di Tanah air dengan logo yang khas /

DESKJABAR – Sejak dulu Musik Jazz terdikotomi sebagai Musik Minoritas.

Gelaran Musik dengan jenis Festival maupun Konser yang kerap digelar baik di dalam maupun di luar negeri seperti ingin memberi jawaban bahwa Musik Jazz kini sudah banyak pemujanya.

Jazz kini tak hanya dimainkan dan diapresiasi oleh orang dewasa saja. Jazz bahkan dimainkan juga oleh mereka anak-anak belasan tahun.

Baca Juga: Duo Pianis Jazz Irsa Destiwi dan Drumer Warman Sanjaya akan Dipertemukan di Ubud Village Jazz Festival 2022

Jika di mancanegara kita mengenal Pianis Sergio Salvatore, di tanah air kita mengenal Gev Delano Reza yang dengan usia belianya piawai memainkan instrumen bass.

Turunan musik asal New Orleans ini sangat beragam,dari yang Standar, Be-Bop, Ragtime, Fusion, Jazz Rock, Jazz Progresive, Dixie, Bossanova sampai ke World Jazz menjadi santapan yang renyah bagi seluruh pecintanya.

Upaya menumbuhkan Jazz agar terus menambah pencintanya terus dilakukan para kurator dan founder termasuk lembaga-lembaga yang berkeinginan tetap mengabadikan musik Jazz sebagai musik yang bisa diterima siapa saja.

Musik Jazz modern yang ditekuni anak-anak muda saat ini diyakini sanggup merusak skat musik Jazz sebagai musik yang hanya didengar oleh orangtua saja.

Apa yang dilakukan oleh musisi Jazz Ireng Maulana dengan Jakjazz, Butet Kertaradjasa dengan Festival Jazz Gunung Bromo nya dan Yuri Mahatma dengan Ubud Village Jazz Festival (UVJF) menjadikan opini di atas menjadi tak terbantahkan.

Baca Juga: Pulau Bali Akan Jadi Saksi Kehebatan Musisi Jazz Muda Berbakat, Gev Delano di Ubud Village Jazz Festival 2022

Yuri Mahatma yang sebentar lagi akan menyelenggarakan perhelatan panggung Jazz Internasional di Agung Rai Museum of Art atau Arma Museum di Kawasan Desa Artistik Ubud di Pulau Bali yang termasuk destinasi penting disana.

UVFJ 2022 yang pada tahun ini masuk pada penyelenggaraan ke sembilan lagi-lagi menjadikan Pulau Bali sebagai Magnit wisatawan untuk datang mengunjunginya.

Bulan Agustus 2022 besok perhatian publik Jazz akan fokus ke stage utama tempat dimana sejumlah musisi tanah air dan mancanegara akan berkolaborasi dalam panggung megah dengan improvisasi musik tradisional dan Jazz yang akan dicampuradukan menjadi sajian musik yang menarik.

Kehadiran Kasyfi Kalyasyena Trio Feat Sandy Winarta, Irsa Destiwi & Warman Sanjaya Project Balawan Batuan Ethnic Fusion, Sulfeggio Tribute To Nathalie Cole, Gustu Brahmanta Project, Sun Kim Korea dan Tohpati Bertiga (Indro Hardjodikoro & Adiyta Wibowo) akan menjadi interaksi yang indah antara musisi dengan penikmat Jazz.

Baca Juga: Musik Jazz, Musik Asal New Orleans , Masuk dan Dimainkan Di Tanah Air Sekitar Tahun 1920 an. Cek Faktanya

Penasaran. Siapkan Akomodasi mu, masih ada waktu untuk mencari tiket pesawat maupun hotel di Pulau Bali sambil menikmati sajian Musik kawinan Jazz, Tradisonal dan improvisasi di atas panggung.***

Editor: Yedi Supriadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah