Udara pegunungan yang menerpa lebih kencang menimbulkan suara alami khas pegunungan membuat suasana dari atas semakin melenakan.
Saat Desk Jabar berkunjung ke kawasan Batu Pandang Ratapan Angin, sabtu (17/7) kemarin, sudah banyak spot-spot foto yang sengaja dipasang oleh pengelola berupa menara-menara yang terbuat dari Kayu dan sebagian penahannya dibuat secara permanen dari tembok.
Menara yang dibangun dibibir jurang ini dibuat senyaman dan seaman mungkin sehingga tidak akan mencelakakan wisatawan.
Wisatawan yang datang ke kawasan ini sudah tidak usah antri menunggu giliran berfoto karena spot fotonya kini sudah semakin banyak.
Mengunjungi objek wisata ini wisatawan dikenakan tarif Rp 15.000 perorang dan Rp 10.000 untuk parkir kendaraan roda empat.
Sebelum atau sesudah menikmati objek wisata Batu Pandang Ratapan Angin, wisatawan bisa nonton film dokumenter terlebih dahulu.
Film yang diputar adalah film tentang sejarah terbentuknya kawasan dataran tinggi Dieng dengan tarif terusan sebesar Rp 10.000 untuk menonton di Dieng Plateau Theater, mengunjungi mata Air Tuk Bima Lukar dan menyaksikan sunrise di Gardu Pandang. Sangat hemat bukan?**