Wisata di Perkebunan Karet, Instagramable, Cocok Healing dan Ngopi, di Garut dan Kabupaten Bandung Barat (KBB)

- 7 Juli 2022, 09:06 WIB
Usaha perkebunan karet rakyat di Malangbong, Garut yang dikembangkan untuk wisata minum kopi dan healing.
Usaha perkebunan karet rakyat di Malangbong, Garut yang dikembangkan untuk wisata minum kopi dan healing. /dok Acep Munandar

 

DESKJABAR – Usaha perkebunan karet di Jawa Barat kini beberapa dijadikan sarana wisata alam, misalnya di Garut dan Kabupaten Bandung Barat (KBB), Instagramable, cocok untuk ngopi dan healing.

Ternyata, agrowisata perkebunan kini bukan lagi hanya tujuan ke perkebunan teh, tetapi juga pada perkebunan karet.

Nah, di Kabupaten Garut dan Kabupaten Bandung Barat, sudah ada dua perkebunan karet yang dijadikan tujuan wisata alam dengan nuansa rindang dan nyaman.

Baca Juga: Perkebunan, PTPN VIII Gunakan CNG Sebagai Alternatif Bahan Bakar di Pabrik Pengolahan Teh

Tentu saja, suasana nyaman, rindang, dan sejuk, merupakan sesuatu cocok untuk healing.

Ada dua lokasi perkebunan karet yang kini sudah dikembangkan untuk wisata alam, di Garut adalah di Kecamatan Malangbong, dan di Kabupaten Bandung Barat di Kecamatan Cipeundeuy.

Untuk di Malangbong, Garut, kawasan perkebunan karet ini ada tempat ngopi, yang dibuka baru-baru ini.

Baca Juga: Liburan di Cianjur, Keindahan Tersembunyi Perkebunan Teh Gedeh dan Misteri Gunung Gede

Wisata ngopi pada perkebunan di Malangbong ini boleh dikatakan yang pertama di Jawa Barat untuk menikmati minum kopi langsung di kebun.

Loh, katanya perkebunan karet ? apa hubungannya dengan kopi ?

Inilah jawabannya, karena perkebunan karet di Malangbong, Garut ini tidak melulu hanya mengusahakan tanaman karet, sebab ada kombinasi tanaman kopi, terutama jenis robusta.

Baca Juga: Perkebunan Teh Rakyat Jawa Barat Diarahkan Berkelanjutan Produktif di Tasikmalaya, Sukabumi, dan Bandung

Aneka minuman kopi ditawarkan, terutama jenis robusta dari perkebunan karet dan kopi di Malangbong itu. Apalagi saat musim tanaman kopi berbunga, merupakan sesuatu yang indah, selain tampak cantik juga harum semerbak.

Kawasan perkebunan karet di Malangbong, Garut ini, sebenarnya merupakan usaha perkebunan rakyat, terkelompok diperkuat kehadiran swasta yang membangun pabrik karet.

Pembina usaha perkebunan karet rakyat di Malangbong, Garut itu, Acep Munandar, kepada DeskJabar, di Bandung, Rabu, 7 Juli 2022, mengatakan, bahwa ada nuansa yang selama ini menjadi bahan menarik wisata di perkebunan, yaitu gaya zaman kolonial.

Baca Juga: Perkebunan, PTPN VIII Lakukan Right Sizing Kebun Teh Sebagai Solusi Efektivitas Pengelolaan Teh

Namun, nuansa zaman kolonial melalui perkebunan karet dan kopi, adalah suasana banyak diminati masyarakat yang sudah jenuh kehidupan perkotaan, misalnya untuk healing, pre wedding, dsb.

Bahkan, bagi kalangan milenial, kata Acep, justru menjadi inspirasi bagi kalangan milenial untuk tertarik ke usaha perkebunan.

“Sebab, hasil produk dari usaha perkebunan merupakan tulang punggung kebutuhan masyarakat masa kini di keseharian. Selain wisata, bisa menjadi bahan mempelajari ilmu alam, khususnya seluk beluk produksi karet alam dan kopi,” ujar Acep Munandar, yang sehari-harinya pegawai Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat.

Baca Juga: Perkebunan, Perang Rusia vs Ukraina, Ekspor Kopi Jawa Barat Tetap Bagus ke Banyak Negara

Misalnya,dari konsumsi adalah minum kopi dimana menjadi kebutuhan masa kini, pada segmen perkantoran, industri, dan perdagangan.

Juga penggunaan karet alam, masih termasuk bahan baku penting kebutuhan masyarakat, misalnya ban mobil, dan sejumlah komponen lainnya.

Lain halnya di Kabupaten Bandung Barat, diketahui adalah Perkebunan Bajabang/Pasir Ucing yang merupakan unit perkebunan besar swasta, dengan ikon wisata bernama “Bajabang Eduar”.

Baca Juga: Di Majalengka, Janda Kembang Pilih Tinggal Sendiri di Kuburan, Padahal Penghasilan Rp 25 Juta Per Bulan

Wisata alam di Perkebunan Bajabang, unggulannya adalah taman banyak payung warna-warni, kolam besar, sungai dangkal, rafting, dll.

Lokasi menuju Perkebunan Bajabang, adalah dengan menuju pusat Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, dengan rute dari pertigaan masjid dan kantor pos Rajamandala.

Setelah melewati lintasan rel kereta api, perjalanan terus ke arah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Sarimukti. Pada jalur ini kita harus agak bersabar sedikit, jika kebetulan bertemu antrian sejumlah truk pengangkut sampah.

Baca Juga: Antara Bogor dan Jakarta, Terdapat Stasiun Gaib ? dan Kisah Kereta Api Hantu

Setelah “lolos” dari jalur Sarimukti, perjalanan lanjut ke utara lalu memasuki kawasan rindang perkebunan karet Bajabang/Pasir Ucing.

Menuju lokasi wisata Bajabang Eduar, dimasuki dari jalan di sebelah kiri menuju pabrik karet Perkebunan Bajabang. Kondisi jalannya relatif bagus, sampai ditemukan tempat wisata itu. ***

Editor: Dendi Sundayana


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x