Bukan sembarang kayu, ternyata bahan dasar yang digunakan untuk memproduksi jam tangan Matoa ini berasal dari limbah pilihan.
Pemiliki Matoa Indonesia, Lucky Dana Aria merasa terdorong untuk bisa lebih mengoptimalkan limbah kayu yang ada di Indonesia menjadi suatu produk unik dan fungsional.
Sudah bisa dipastikan jika jam tangan kayu Matoa merupakan produk hits yang ramah lingkungan dan tentunya menghemat sumber daya alam yang ada.
Mengenai asal usul nama Matoa, terinspirasi dari satu pohon khas Papua yang menghasilkan buah dengan rasa unik yaitu pohon Matoa.
Walaupun bernama Matoa, limbah kayu yang digunakan untuk membuat produk lokal Bandung ini bukanlah berasal dari pohon Matoa.
Ada dua jenis kayu yang digunakan yaitu kayu Eboni atau kayu hitam Makassar dan kayu Maple.
Jenis jam tangan Matoa pun diberi nama pulau-pulau dan suku di Indonesia, diantaranya seperti Sunda, Moyo, Flores, Gili dan Way Kambas.
Produk lokal khas Bandung ini dipasarkan sejak tahun 2012, dan mampu menembus pasa mancanegara.