Namun berbeda dengan cerita KKN di Desa Penari, SimpleMan berkomunikasi langsung dengan narasumber.
Awalnya SimpleMan mengaku tidak sengaja mendengar percakapan narasumber tentang masa lalunya. Dari cerita itu dia mulai menggali lebih jauh.
“Waktu itu saya ngga sengaja dengar, waktu beliau cerita tentang masa lalunya dan dari cerita itu akhirnya saya mengulik lebih jauh. Bahkan sebenarnya narasumbernya cuma satu, tapi kemudian berkembang ke dua orang,” kata SimpleMan.
Dia pun mengakui, bahwa terjadi komunikasi mengenai izin antara dirinya dan narasumber sebelum cerita diterbitkan. Narasumber memperbolehkan dengan beberapa syarat yang harus dilakukan.
“Setelah komunikasi kita, akhirnya mereka sepakat dengan beberapa persyaratan. Salah satunya nama mereka dirahasiakan dan tempat KKN ini juga ngga dipublish ke siapapun,” aku SimpleMan.
Baca Juga: INILAH KEBIASAAN ANEH BADARAWUHI, Dalam KKN Desa Penari Menurut Tim Kisah Tanah Jawa!
Tentang ceritanya yang diadopsi menjadi film, SimpleMan awalnya tidak berharap bahwa cerita ini akan difilmkan dan sempat mengacuhkan orang-orang dari industri perfilman yang menghubunginya.
“Sejak awal, bahkan sejak KKN ini ramai dibicarakn orang, saya ngga berharap cerita ini akan difilmkan. Tapi kemudian banyak orang-orang yang di belakang industri menghubungi saya. Itupun sebenarnya saya acuhkan,” ujar SimpleMan.
Namun pada akhirnya, SimpleMan dan narasumber sepakat untuk memfilmkan cerita ini dengan syarat menjadikkan filmnya sebagai pembawa pesan kepada masyarakat.