Akhirnya mereka pun memutuskan untuk menjadi sinden tersebut sebagai proker (program kerja) kereka di Desa Penari dengan berusaha mengalirkan air dari sungai ke kolam di sinden tersebut.
Di jalan, Widya mendengar suara gamelan di dalam hutan seperti ada orang hajatan, padahal tidak ada desa lain di dekat situ.
Teror demi teror pun dimulai sejak mereka masuk ke dalam perkampungan penuh misteri tersebut.
Ada makam-makam yang semuanya ditutup menggunakan kain hitam dan menurut Pak Prabu hal itu dikarenakan makam-makam tersebut masih baru.
Padahal di akhir cerita, rahasia di balik makam-makam itu sangat mengejutkan dan memiliki kisah tragis tersendiri.
Lalu ada sebuah gapura yang menurut kepercayaan masyarakat setempat sebagai pemisah antara wilayah desa dengan alas atau hutan.
Pak Prabu sendiri mewanti-wanti agar peserta KKN tidak masuk ke daerah tersebut. Namun pada akhirnya salah satu dari mereka melanggarnya.
Siapa kira-kira yang melanggarnya?
Betul sekali, Bima yang pertama kali melanggarnya kemudian Ayu.
Dan apa yang mereka lakukan di daerah alas atau hutan tersebut pada akhirnya yang membuat keduanya terjebak di alam ghaib hutan tersebut hingga kini.