Bahkan beberapa indigo menyebutkan hingga saat ini arwah Ayu dan Bima masih terjebak di alam ghaib desa tersebut untuk membayar kesalahan mereka.
Mengapa hal itu bisa terjadi? Begini sinopsisnya film kisah nyata ini:
Alkisah ada enam orang mahasiswa dan mahasiswi yakni Nur, Widya, Ayu, Bima, Anton dan Wahyu yang melakukan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di sebuah desa di pelosok hutan.
Nama desa itu adalah Desa Penari. Awalnya sang Kepala Desa yakni Pak Prabu menolak adanya KKN di kampung halamannya itu.
Namun karena desakan dari kakaknya Ayu yang merupakan kawan lama Pak Prabu, akhirnya mereka diizinkan untuk mengadakan program kerja di desa tersebut selama 6 minggu.
Jalan masuk ke dalam desa tersebut memang tidak terlalu jauh dari jalan besar, yakni sekitar 30 menit. Namun melalui hutan-hutan yang sangat lebat.
Mobil tidak bisa masuk ke dalam Desa Penari, dan para peserta KKN diantar ke dalam menggunakan motor.
Sejak awal masuk desa tersebut, Nur merasakan hal yang tidak enak dan selalu merasa berat di bahunya.
Bahkan ketika pertama kali Pak Prabu mengantar mereka keliling desa, Ayu melihat sosok tinggi hitam berbulu yang disinyalir sebagai genderuwo di dekat sinden atau kamar mandi desa tersebut.
Sinden merupakan tempat mandi khusus bagi para penari desa tersebut. Namun sekarang tidak bisa digunakan karena airnya kering.